10 Strategi BANG ZUL Melawan COVID-19: Inovasi Industrialisasi Menuju Kemandirian UKM-UKM

Rusdianto Samawa By Rusdianto Samawa
18 Min Read
- Advertisement -

jfId – “Setiap orang ada masanya menjadi pemimpin. Bang Zul Gubernur NTB muncul dimana masyarakat membutuhkannya dalam melawan Covid-19. Wabah yang sangat membahayakan keselamatan, bahkan kontraksi ekonomi akibat pemberlakuan Darurat Siaga Covid-19. Bagaimana bang Zul hadapi wabah yang merebak ini?. Yuk simak.”

Penulis: Rusdianto Samawa, Petualang Pesisir Indonesia, menulis dari ujung senja Mamuju Sulawesi Barat.


Saya orang yang selalu detail memperhatikan Bang Zul selama menjadi Gubernur NTB. Tipikal leadershipnya sangat dingin: tenang dan sabar dalam menghadapi berbagai tekanan publik. Memang pemimpin lahir untuk memberi solusi dan membawa perubahan positif.

Ditengah isu dan degradasi sosial melawan Covid-19, Bang Zul tampil seperti pemimpin-pemimpin dunia, walaupun pada wilayah districk Nusa Tenggara Barat (NTB). Tetapi, lisensi leadershipnya dikenal tenang, sabar, mendamaikan dan ucapannya dingin.

Ad image

Setiap kata, kalimat dan intonasinya sangat dingin. Walaupun masih banyak masyarakat merasa geram dengan gaya ketenangannya. Bahkan mendesaknya untuk melockdown daerah NTB itu sendiri. Tetapi, Bang Zul memilih jalan sendiri dan mengambil keputusan sebaik mungkin.

Tentu, prasyarat jalan keputusan yang diyakininya itu memiliki dasar kepribadian yang kuat. Melihat Bang Zul sebagai pemimpin yang memiliki wewenang yang besar untuk melakukan banyak hal, memerintah banyak orang dan mendapatkan banyak keuntungan, termasuk induatrialisasi UKM-UKM ditengah melawan Covid-19.

Ya, jika berbicara tentang leadership Bang Zul telah menunjukkan kinerja yang baik dalam melawan Civid-19 ini. Bang Zul seorang leader yang hadir saat dimana wabah Covid-19 hadir menjangkiti masyarakat. Bang Zul memiliki kemampuan untuk mengelola banyak manusia dengan pemikiran dan sifat yang berbeda untuk mencapai tujuan bersama dalam mencegah laju pertumbuhan korban positif Covid-19.

Ya, banyak orang yang betah dan bersimpatik dengan karakter seorang Bang Zul yang memiliki kualitas kepemimpinanya yang harus diakui oleh siapapun itu dalam menghadapi Covid-19.

Pertama: Fokus, leadership Bang Zul telah mampu memutuskan sesuatu dengan cepat dan tepat. Fokus adalah hal yang harus dimiliki oleh berbagai leader dalam menghadapi Covid-19. Bang Zul sendiri memiliki tingkat fokus yang tinggi. Ia mampu memutuskan sesuatu di saat waktu yang mendesak sekalipun.

Seperti dalam postingan facebooknya tanggal 25 Maret 2020, pukul 18.10, katanya: “Insya Allah Komunikasi dengan pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Kab/Kota sangat baik. Kami, Alhamdulillah sangat kompak. Tentang yang bersuara harus lockdown dan lainnya. Terima kasih. Kami sangat memperhatikan dan terus memantau dan melihat perkembangan.

Tetapi kegiatan penerbangan dan pelabuhan kita sudah sangat sepi. Yang masih kami ijinkan itu angkutan-angkutan yang membawa hasil pertanian kita ke luar seperti pisang, cabai dan lainnya. Kalau lockdown, semua barang-barang ini akan busuk. Bagitu juga barang-barang lain. Barang yang masuk ke tempat kita juga banyaknya barang dan komoditas saja.

Manusia yang lewat pelabuhan sudah sangat sedikit dan ini screeningnya sangat ketat. Banyak yang bilang ayo Lockdown kecuali barang dan komoditas saja. Dalam prakteknya tanpa menyebut-menyebut Lockdown kenyataan di lapangan sudah seperti ini. Kemarin karena isu lockdown di NTB akhirnya pesawat-pesawat banyak yang membatalkan penerbangan.

Dan sample corona virus dari Sumbawa akhirnya dibawa ke mataram pakai motor. Semua ketakutan pakai mobil. Coba bayangkan gimana sample ini mau sampai Mataram dari Sumbawa kalau pelabuhan kita di tutup?. Keinginan Lockdown karena kita mengasumsikan Virus Itu Dari Luar!. Virus itu sudah ditempat kita dan bersama kita. Yang datang dari luar sudah sangat dibatasi dan screeningnya sangat ketat.

Perang sebenarnya adalah perang di benak dan di pikiran kita untuk melawan kecemasan dan ketakutan yang berlebihan!. Ayo hadapi virus ini dengan banyak berdoa, bermunajat pada Yang Maha Kuasa, biasakan hidup sehat, makan dan istirahat yang cukup, berolah raga dan bikin suasana lebih segar dan penuh optimisme. Saya yakin, ini semua ujian untuk kita semua naik kelas dan jadi lebih kuat. Setelah kesulitan, Insya Allah akan hadir banyak kemudahan.”

Postingan facebook Bang Zul itu menandakan banyak hal, bahwa seorang pemimpin seperti Bang Zul sangat tenang, selektif, terbuka dan selalu menguntungkan bagi yang lainnya. Tentu ada optimisme yang dibangun melalui pikiran dan ide-ide. Ini yang membedakan pemimpin lainnya dengan Bang Zul yang berusaha melihat peluang walaupun ditengah wabah Covid-19 dalam membawa NTB menjadi Gemilang.

Kedua: Keyakinan, kepercayaan bukan hanya diberikan oleh bawahan kepada leadernya. Ini bukan sekedar percaya apakah leader yang kita pilih cocok, pas dan sesuai dengan visi dan misi yang diemban. Bang Zul tentu menanamkan keyakinan kepada kepada bawahannya bahwa harus dipastikan bekerja dengan baik melayani rakyat. Sehingga sampai saat ini kepercayaan itu mampu dilakukan pada setiap pekerjaan yang memiliki visi dan misi bersama dalam menuntaskan dan melawan Covid-19.

Karena kepercayaan Bang Zul kepada bawahan untuk bekerja, bisa memberikan solusi ditengah wabah corona. Begitu juga sebaliknya, rakyat juga memberikan kepercayaan kepada seorang leaders untuk membantu mencari jalan keluar yang maksimal dalam menghadapi Covid-19, seperti pembuatan masker berbasis UKM rumah tangga, pembuatan disinfektan, teknologi penyemprotan dan skema lain yang bisa mendatangkan keuntungan ekonomi ditengah wabah Covid-19 ini.

Seperti kelompok ibu-ibu di Tanjung Karang Ampenan yang sanggup membuat Masker dalam jumlah ribuan. Tentu Bang Zul sebagai pemimpin menghimbau ibu-ibu di tempat lain mestinya juga bisa membuat masker sendiri untuk dipasarkan secara luas. Ini yang dimaksud revolusi sosial menuju NTB Gemilang, setiap masalah pasti ada keuntungan dan kerugiannya.

Keuntungan dari munculnya Covid-19 ini, masyarakat: kelas menengah dan lokal desa memiliki inovasi yang positif. Termasuk meunculkan opsi induatrialisasi berbasis rumah tangga melalui pembuatan: masker, alat semprot, disinfektan dan lainnya. Inilah kegemilangan yang kita raih.

Ketiga: Transparansi, setiap masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa menyaksikan sebuah sikap transparansi di dalam kepribadian seorang Bang Zul Gubernur NTB ini. Baik dengan organisasi birokrasi, rekan kerja maupun komunikasi bersama pemerintah pusat. Transparansi ini akan membantu sekali dalam memerangi Covid-19 sehingga lebih bersemangat dalam mengabdikan dirinya untuk rakyat. Penekannya, menghadapi Covid-19 ini harus konsisten sepenuhnya terhadap apa arahan, solusi dan himbauan kepada masyarakat.

Bentuk tranparansi dalam tangani wabah Covid-19, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp25 miliar untuk penanganan wabah virus corona baru atau COVID-19. Anggaran sebesar itu digunakan untuk membiayai kebutuhan operasional, misalnya membeli alat pelindung diri (APD), membeli reagen, peralatan rumah sakit, tempat tidur bila mana terjadi ada penambahan kasus COVID-19, termasuk membiayai pelatihan tenaga medis. Sumber anggaran COVID-19 itu diambil dari anggaran Dinas Kesehatan (Dikes) NTB dan rumah sakit milik pemerintah daerah.

Keempat: Integritas, Bang Zul menjadi seorang leader memiliki integritas yang tinggi terhadap metode menyelsaikan setiap masalah yang ada. Bentuk integritasnya itu, upaya dilakukan Pemerintah Provinsi NTB dalam menghadapi wabah Covid-19 dengan meminta agar laboratorium uji Covid-19 ada di NTB. Sehingga tidak lagi mengirim sample pemeriksaan ke laboratorium di Jakarta atau Surabaya untuk mengetahui pasien positif Covid-19 atau tidak.

Karena itu, Pemprov NTB mengajukan dua laboratorium standar World Health Organization (WHO) sebagai tempat pemeriksaan sampel pasien yang diduga suspect virus Corona. Laboratorium yang dapat mendeteksi virus Corona milik RSUD NTB dan Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Mataram. Dan laboratorium yang berada di Sumbawa Techno Park Kabupaten Sumbawa. Hanya dua (laboratorium) itu yang sesuai standar WHO.

Ini bentuk integritas Bang Zul berkaliber tinggi dalam memerangi Covid-19, daerah lain belum memilikinya. NTB sudah punya. Ini nilai keuntungan dari integritas yang dimilikinya. NTB Gemilang ditengah wabah Corona.

Kelima: Inspiratif, jangan tanya orang yang paling inspiratif diantara pemimpin daerah yang ada. Ide Bang Zul selalu inspiratif. Membantu rakyat dalam hal bekerja, peningkatan ekonomi dan kesegaran pikiran. Inilah yang membedakan Bang Zul sama kepala daerah lainnya. Kualitas leadershipnya bersinar yang sudah lama diharapkan oleh masyarakat NTB. Salah satunya yaitu meningkatkan semangat setiap rakyat yang masih optimis terhadap perubahan lingkungan yang berlangsung saat ini. Melalui akun media sosialnya memberi motivasi yang menginspirasi kepada masyarakat, inilah yang membuat Bang Zul mendapatkan tempat yang tinggi di hati masyarakatnya.

Seperti pada postingannya tertanggal 25 Maret 2020 yang mencoba memberikan ketenangan dengan menghimbau agar para sahabat yang usulkan Lockdown, penutupan pelabuhan dan bandara, terima kasih usul-usulnya. Kami sangat perhatikan. Tetapi bandara dan pelabuhan kita secara alamiah sudah sangat menurun dan terbatas yang lalu lalang sekarang.

Maskapai dan kapal-kapal sudah mengurangi bahkan meniadakan jadwal penerbangan. Kalaupun masih ada beberapa screeningnya sdh sangat ketat. Jangan berasumsi virus itu dari luar datangnya. Virus itu sudah di tempat kita, bersama kita. Jadi hadapi dengan pola hidup sehat, makan dan istirahat yang cukup, berolah raga supaya segar, saling menguatkan dan persiapkan hal teknis isolasi kalau ada saudara kita yang kebetulan terpapar..

Ayo jaga jarak dan batasi bermedia sosial. Terlalu banyak berargumentasi dan sharing berita yang mencemaskan justru melemahkan daya tahan dan menguras modal sosial kita. Dari rumah dan desa kita, ayo bersihkan rumah dan lingkungan masing – masing, usahakan buat desinfektan sendiri, buat masker sendiri dan lainnya. Ayo sebarkan berita-berita yang saling menguatkan sambil tentu saja terus hati-hati dan waspada. Insya Allah semua ini akan berlalu.”

Bang Zul Gubernur NTB ini sangat tenang, objektif dan solutif terhadap masalah Covid-19 ini. Yang mencoba menanamkan rasa optimisme terhadap masyarakat. Inspirasi yang disampaikan itu, tentu menenangkan masyarakat agar jangan berlebihan menyikapinya. Justru tidak tenang membuat kekebalan tubuh melemah, jadi harus kuat melawannya.

Keenam: Semangat, sikap yang ditonjolkan Bang Zul dalam membantu banyak hal tentu membutuhkan semangat yang tidak sedikit. Ya, setiap leader harus memiliki semangat yang luar biasa besar dan meningkatkan kualitas diri sendiri. Bersikap positif dan meningkatkan semangat membantu solusi setiap masalah yang berkembang.

Sesuai postingan media sosialnya pada 24 Maret 2020, pukul 14.20, Bang Zul menghimbau, bahwa: “dalam rapat terbatas dengan Pak Jokowi membahas perkembangan wabah Corona di Indonesia. Yang kita alami, yang kita rasakan di NTB ini sama juga dirasakan oleh daerah lain, bahkan banyak yang lebih parah. Jadi ayo pupuk terus rasa sabar dan hati-hati sambil terus berikhtiar untuk hidup sehat dan lebih baik. Pemerintah tak pernah henti mengupdate situasi, mengecek perkembangan dan senantiasa memantau dan memberi bantuan. Pemerintah Insya Allah hadir bersama kita semua.”

Itulah semangat seorang pemimpin yang harus ditunjukkan, selalu dingin dan tenang serta semangat sehingga tidak membuat panik. Bang Zul sangat tenang dan semangat.

Ketuju: Inovasi, Bang Zul pemimpin inovatif ditengah wabah Covid-19, menurutnya: “tidak bisa dipungkiri, berkembangnya teknologi memberikan keleluasaan untuk kembangkan kemampuan potensi. Setiap leader diharapkan mampu berinovasi terhadap setiap perkembangan zaman maupun sumber daya yang terbatas. Ya, inovasi tetap harus berkembang.

Inovasi itu ditandai munculnya Boxes Disinfektan di Bandara BIZAM. Jadi semua penumpang yang masuk dan keluar dari NTB harus masuk ke Boxes desinfektan untuk mencegah diri dari penyebaran wabah Corona. Ini upaya serius kita untuk selektif dan preventif terhadap penyebaran virus Corona. Box Disinfektan ini akan disebar ke tempat-tempat strategis di NTB, seperti desa, sekolah, kantor dan lainnya.

Yang mengharukan sekaligus membanggakan Boxes Desinfektan Sprayer ini diproduksi oleh UKM-UKM di NTB yang ternyata bisa dan luar biasa. Berhasilnya membuat Box Desinfektan Sprayer, masker, bahkan APD sendiri oleh UKM, akan bisa menggeliat bangkit, hidup dan tercipta kemampuan teknologi yg luar biasa di NTB. Saatnya berani membuat dan bangga memakai produk buatan sendiri. Memang, Selalu ada cahaya di ujung terowongan.”

Ketujuh: Kesabaran dan Tenang, Bang Zul sangat super sabar sebagai seorang leader, bukanlah hal yang mudah. Tapi mengatur setiap emosi harus selalu diterapkan. Tidak bisa dielakkan lagi, jika masalah Covid-19 ini menguras pikiran dan emosi, tetapi menghadapi masalah dengan hati sabar adalah kuncinya kepemimpinan itu sendiri.

Selain sabar, kualitas lainnya adalah ketenangan. Sabar dan tenang dalam menerima, menghadapi dan menyelesaikan masalah Covid-19 yang dihadapi harus selalu diterapkan. Tenang akan memberikan banyak kemudahan bagi seorang leader untuk menghadapi masalah dan melakukan banyak hal.

Kedelapan: Asli Keterbukaan Berpikir dan Tegas, membuka pikiran dan memperluas wawasan akan meningkatkan kualitas setiap leadernya saat Bang Zul harus memimpin menyelsaikan masalah apapun. Bang Zul menunjukkan pemikiran yang terus berkembang akan membuat mereka mudah beradaptasi dengan perubahan zaman. Terlebih dengan kebutuhan masyarakat ataupun pasar.

Kualitas ketegasan Bang Zul sangat diingat oleh siapapun karena memiliki sisi tegas dalam dirinya yang berwewenang memutuskan sesuatu hal. Kepribadian yang kuat mampu memaksimalkan potensi yang ada. Kepribadian yang kuat ini akan menjadi ciri khas tersendiri baginya.

Kesembilan: Memiliki kemampuan memberdayakan, Melihat sisi pemberdayaan, Bang Zul membawa pemerintahannya pada dua pola, yakni: pemberdayaan dan industrialisasi. Gayanya, bukan memerintah, namun lebih pada meminta bantuan dalam menyelesaikan setiap tugas yang harus diselesaikan. Tidak akan memungkinkan jika semua tugas dikerjakan oleh satu orang saja. Itu sebabnya seorang leader seperti Bang Zul membutuhkan bawahan yang siap membantu. Dengan kemampuan memberdayakan inilah akan lebih mudah menyelesaikan dan menggapai goals yang menjadi bagian dari visi misi NTB Gemilang.

Kesepuluh: Kemampuan komunikasi, Bang Zul sangat supel, terbuka dan tidak protektif. Artinya kemampuan komunikasi Bang Zul seperti ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat manapun. Kemampuan ini akan membantu Bang Zul sendiri dalam menyampaikan visi, misi dan goals yang diinginkannya. Komunikasi lebih pada kemampuan menyampaikan maksud dengan pendekatan yang baik agar mudah dipahami oleh siapapun yang mendengarkan.

Metode komunikasi Bang Zul memakai gaya cirihas komunikasi efektif melalui pertukaran informasi, ide, perasaan yang menghasilkan perubahan sikap sehingga terjalin sebuah hubungan baik antara pemimpin dan masyarakat itu sendiri. Pengukuran efektivitas dari suatu proses komunikasi dapat dilihat dari tercapainya tujuan dalam menyelsaikan masalah Covid-19 ini.

Seperti pesan yang disampaikan Bang Zul dalam postingannya pada 23 Maret 2020, Pukul 18.18, bahwa: “jangan panik bila mendengar ada kenaikan jumlah pasien Corona yang berlangsung begitu cepat. Dalam sebuah epidemi kenaikan jumlah adalah hal normal, namun perlahan-lahan jumlahnya akan menurun tajam dengan bercermin pada pandangan dan pesan yang disampaikan Michael Levitt, ahli biofisika dan pemenang Nobel asal Stanford yang memprediksi akan ada peredaan wabah Corona dalam waktu tak terlalu lama (LA TIMES, 23 Maret 2020) dan seterusnya.

Ya, begitulah setidaknya beberapa kemampuan dan kualitas yang dimiliki oleh seseorang Zulkiflimansyah sebagai seorang leader yang kompeten. Tidak mudah dan tidak sedikit yang harus dikuasai. Sudah jelas, kualitas Bang Zul menghadapi Covid-19 ini. Pesan Bang Zul sendiri: “Insya Allah menjadi pemimpin yang amanah dan berdampak besar untuk sekitar, terutama perubahan Indonesia.”[]

- Advertisement -
TAGGED:
Share This Article