Membaca Indonesia, Jangan di Razia!

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
2 Min Read
Gambar ilustrasi Sampul buku aku membaca
Gambar ilustrasi Sampul buku aku membaca

Miris ketika melihat dan mendengar kabar yang beredar, lagi-lagi ada razia buku. Baru-baru ini ada razia yang dilakukan pihak aparat Negara terhadap Mahasiswa yang membuka lapak Baca buku Gratis di alun-alun Kraksan Probolinggo yang didalamnya terdapat Salah satu buku tentang D.N Aidit.

Sepakat jika Paham komunisme di Indonesia dilarang. Akan tetapi, bukan lantas dilarang untuk mempelajari pemikiran komunisme itu sendiri.

Bukankah dalam strategi perang, mempelajari musuh terlebih dahulu lebih baik untuk mengalahkannya.

Paham komunisme ada, justru hadir untuk menjawab pemikiran kapitalisme. Artinya sebelum komunisme lahir, mempelajari terlebih dahulu apa itu kapitalisme.

Ad image

Jadi, bagaimana mungkin, akan muncul pemikiran-pemikiran baru yang akan hadir sebagai penghadang paham komunisme itu sendiri, di Negeri ini sebagai paham yang dilarang. Jika tidak tau apa itu komunisme. Justru dikhawatirkan akan mudah terjerumus kembali, karena tidak memahami apa, kenapa dan bagaimana itu komunisme.

Bukan persoalan paham komunismenya.
akan tetapi, persoalan Membaca dan memahaminya. Jika yang dikhawatirkan adalah terpengaruh terhadap paham komunisme. Bisa dipastikan secara yakin, seseorang yang membudayakan Membaca, pemikirannya akan terkonstruk dan sistematis dan akan cenderung mentaati Konstitusi suatu bangsa. Serta akan tertanam rasa nasionalisme dan patriotisme terhadap bangsanya.

Benar yang dikatakan Duta Baca Indonesia, bahwa Razia Buku hanya ke mubadziran sempurna. Hal tersebut hanya akan membunuh dan menghalangi upaya budaya Membaca Bangsa ini.

Sudah banyak survei kelas Dunia yang menyatakan bahwa daya literasi bangsa ini sangat rendah. Sehingga dirasa tidak perlu melakukan razia-razia buku semacam itu lagi. Mari bangun kualitas Bangsa ini dengan membangun budaya literasi bersama-sama.

Tentang Penulis: Abdullah Sahuri, Penulis Buku “Aku ~Malas~ Membaca” Terbitan KBM 2019.

Share This Article