jfid – Ada sebuah pertanyaan yang mungkin sering muncul di benak para wanita saat menjelang Lebaran, “Apakah boleh merayakan Lebaran saat menstruasi?”.
Pertanyaan ini muncul karena banyak wanita yang merasa kecewa jika harus melewatkan momen yang hanya muncul setahun sekali.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita pahami dulu apa yang dimaksud dengan menstruasi.
Menurut Cleveland Clinic, haid atau menstruasi adalah pelepasan bulanan lapisan rahim. Darah menstruasi mengalir melalui leher rahim dan keluar dari tubuh melalui vagina. Ini didorong oleh hormon.
Siklus menstruasi yang normal adalah siklus yang terjadi kira-kira setiap 21 hingga 35 hari. Menyebabkan pendarahan antara tiga dan tujuh hari.
Begitu mencapai usia 20-an, siklus menjadi lebih konsisten dan teratur. Begitu tubuh mulai beralih ke menopause, menstruasi akan berubah lagi dan menjadi lebih tidak teratur.
Nah, bagaimana jika siklus menstruasi bertepatan dengan Lebaran? Apakah wanita yang sedang menstruasi boleh ikut merayakan Lebaran?
Menurut UAS, perempuan yang sedang berhalangan tetap dianjurkan hadiri salat Ied. “Perempuan, maaf-maaf cakap, yang sedang berhalangan tetap dibawa salat Ied,” jelas UAS.
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Wanita yang sedang menstruasi tidak boleh berada di daerah yang digunakan untuk salat.
Jika salat dilaksanakan di masjid maka tidak dianjurkan masuk ke dalam. Hal ini karena wanita haid termasuk orang yang junub atau yang dilarang masuk masjid.
Jadi, meski sedang menstruasi, wanita tetap bisa merayakan Lebaran. Mereka bisa mendengarkan khutbah Id dan merasakan kebersamaan dan persaudaraan antar umat muslim. Namun, mereka harus menjauh dari tempat shalat.
Demikianlah penjelasan mengenai apakah boleh merayakan Lebaran saat menstruasi. Semoga informasi ini bermanfaat dan bisa menjawab pertanyaan Anda. Selamat merayakan Lebaran!