Mengapa Sub PIN Polio Penting untuk Anak-Anak Indonesia?

Shofiyatul Millah By Shofiyatul Millah
5 Min Read
- Advertisement -

jfid – Polio adalah penyakit menular yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen, terutama pada anak-anak.

Penyakit ini disebabkan oleh virus polio yang menyerang sistem saraf pusat.

Virus polio dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan penderita, kotoran tinja, atau air yang tercemar.

Indonesia sempat bebas dari polio sejak tahun 2000, namun pada akhir tahun 2023, ditemukan beberapa kasus polio di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Ad image

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) dan segera mengambil langkah pencegahan.

Salah satu langkah pencegahan yang dilakukan oleh Kemenkes adalah menggelar Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio.

Ini adalah program pemberian vaksin polio tambahan kepada anak-anak usia 0-7 tahun di wilayah yang terdampak KLB polio dan wilayah perbatasan.

Sub PIN Polio dilakukan dalam dua putaran, yaitu putaran pertama pada 15 Januari 2024 dan putaran kedua pada 19 Februari 2024.

Masing-masing putaran berlangsung selama satu minggu dengan jarak minimal satu bulan.

Sasaran Sub PIN Polio adalah sekitar 8,4 juta anak di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Kabupaten Sleman DIY.

Vaksin polio yang digunakan dalam Sub PIN Polio adalah jenis Novel Oral Polio Vaccine tipe 2 (nOPV2).

Vaksin ini merupakan vaksin generasi terbaru yang lebih aman dan efektif daripada vaksin polio oral sebelumnya.

Vaksin ini diberikan secara gratis melalui tetes di mulut sebanyak dua kali dengan interval minimal satu bulan.

Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, dr. Maxi Rein Rondonuwu, Sub PIN Polio bertujuan untuk meningkatkan kekebalan populasi terhadap virus polio dan mencegah penularan lebih lanjut.

Ia juga mengatakan bahwa Sub PIN Polio tidak memandang status imunisasi sebelumnya, sehingga semua anak yang masuk dalam sasaran harus mendapatkan vaksin tambahan.

“Sub PIN Polio ini adalah imunisasi tambahan, bukan pengganti imunisasi rutin. Jadi, anak-anak tetap harus mendapatkan imunisasi polio lengkap sesuai jadwal, yaitu empat kali tetes dan dua kali suntikan. Sub PIN Polio ini hanya untuk meningkatkan kekebalan mereka,” ujar dr. Maxi.

Sub PIN Polio mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, organisasi kesehatan, tokoh agama, dan masyarakat.

Banyak orang tua yang antusias membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan, seperti puskesmas, posyandu, atau sekolah, untuk mendapatkan vaksin polio tambahan.

Salah satu orang tua yang ikut serta dalam Sub PIN Polio adalah Siti, ibu dari dua anak usia 3 dan 5 tahun yang tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur.

Ia mengatakan bahwa ia tidak ragu untuk memberikan vaksin polio tambahan kepada anak-anaknya, meskipun mereka sudah mendapatkan imunisasi rutin.

“Saya tahu pentingnya imunisasi polio untuk anak-anak. Saya tidak mau anak-anak saya terkena polio dan lumpuh seumur hidup. Saya juga percaya bahwa vaksin polio aman dan halal, karena sudah ada fatwa dari MUI. Makanya, saya bawa anak-anak saya ke puskesmas untuk ikut Sub PIN Polio,” kata Siti.

Siti berharap bahwa dengan adanya Sub PIN Polio, Indonesia bisa kembali bebas dari polio dan anak-anak bisa tumbuh sehat dan berkembang.

Ia juga mengajak orang tua lainnya untuk tidak takut dan tidak percaya dengan isu-isu negatif tentang vaksin polio.

“Jangan sampai kita menyesal nanti kalau anak-anak kita terkena polio. Vaksin polio itu untuk melindungi anak-anak kita dari penyakit yang berbahaya. Jadi, mari kita dukung Sub PIN Polio dan bantu pemerintah untuk menghapus polio dari Indonesia,” ucap Siti.

Sub PIN Polio adalah program yang sangat penting untuk anak-anak Indonesia.

Dengan mengikuti Sub PIN Polio, kita bisa membantu mencegah penyebaran polio dan melindungi anak-anak kita dari kelumpuhan permanen.

Jangan lupa, catat tanggalnya dan bawa anak-anak Anda ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan vaksin polio tambahan.

- Advertisement -
Share This Article