Mengapa Orang Asia Cenderung Memiliki Wajah yang Tampak Lebih Muda atau “Baby Face”?

Noer Huda
5 Min Read

Apakah Anda pernah mendengar istilah “baby face”? Istilah ini digunakan untuk menggambarkan wajah yang memiliki ciri-ciri seperti mata yang besar, hidung yang kecil, pipi yang bulat, dan dagu yang runcing. Wajah seperti ini biasanya terlihat lebih muda, imut, dan menarik.

Namun, apakah Anda tahu bahwa orang Asia cenderung memiliki wajah yang tampak lebih muda atau “baby face” dibandingkan dengan orang dari ras lain? Apa alasan di balik fenomena ini? Artikel ini akan menjelaskan beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk wajah orang Asia dan bagaimana budaya berbeda dalam memahami dan bereaksi terhadap wajah “baby face”.

Struktur Tulang dan Daging pada Tengkorak adalah salah satu faktor yang mempengaruhi bentuk wajah orang Asia adalah struktur tulang dan daging pada tengkorak. Menurut penelitian, orang Asia memiliki tengkorak yang lebih datar dan lebar dibandingkan dengan orang Kaukasia atau Afrika. Hal ini menyebabkan wajah orang Asia memiliki mata yang lebih lebar, hidung yang lebih pendek dan lebar, pipi yang lebih tinggi dan menonjol, dan dagu yang lebih kecil dan runcing. Selain itu, orang Asia juga memiliki lapisan lemak subkutan (di bawah kulit) yang lebih tebal dan padat dibandingkan dengan orang lain. Lapisan lemak ini berfungsi sebagai bantalan yang melindungi tulang dari benturan atau cedera, tetapi juga membuat wajah terlihat lebih bulat dan penuh.

Faktor lain yang mempengaruhi bentuk wajah orang Asia adalah perbedaan budaya dalam memahami dan bereaksi terhadap wajah “baby face”. Menurut penelitian, orang Cina dan Amerika memiliki persepsi yang berbeda tentang wajah “baby face” dan atribut-atribut yang terkait dengannya. Penelitian ini menggunakan metode morphing (menggabungkan dua atau lebih wajah) untuk menciptakan wajah “baby face” Cina dan Amerika dengan tingkat kebayian (neoteny) yang berbeda-beda. Kemudian, penelitian ini mengukur reaksi subjek terhadap wajah-wajah tersebut dalam hal daya tarik, kehangatan, kompetensi, dominasi, kepercayaan diri, kematangan, dan kecerdasan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa wajah “baby face” Cina memiliki mata yang lebih besar, alis yang lebih tinggi, dagu yang lebih kecil, dan rasio lebar-ke-tinggi wajah (WHR) yang lebih besar dibandingkan dengan wajah “baby face” Amerika. Hal ini menunjukkan bahwa orang Cina cenderung mengasosiasikan wajah “baby face” dengan femininitas, kelembutan, kerendahan hati, dan kerjasama. Sebaliknya, wajah “baby face” Amerika memiliki mata yang lebih kecil, alis yang lebih rendah, dagu yang lebih besar, dan WHR yang lebih kecil dibandingkan dengan wajah “baby face” Cina. Hal ini menunjukkan bahwa orang Amerika cenderung mengasosiasikan wajah “baby face” dengan maskulinitas, ketegasan, kemandirian, dan kompetisi.

Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa wajah “baby face” Cina terlihat lebih menarik dan hangat dibandingkan dengan wajah “baby face” Amerika. Hal ini menunjukkan bahwa orang Cina cenderung menghargai sifat-sifat sosial dan emosional dari wajah “baby face”, sedangkan orang Amerika cenderung menghargai sifat-sifat fisik dan fungsional dari wajah “baby face”.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa orang Asia cenderung memiliki wajah yang tampak lebih muda atau “baby face” karena beberapa faktor, yaitu struktur tulang dan daging pada tengkorak yang lebih datar dan lebar, serta lapisan lemak subkutan yang lebih tebal dan padat. Selain itu, perbedaan budaya dalam memahami dan bereaksi terhadap wajah “baby face” juga mempengaruhi bentuk wajah orang Asia. Orang Cina cenderung mengasosiasikan wajah “baby face” dengan femininitas, kelembutan, kerendahan hati, dan kerjasama, serta menghargai sifat-sifat sosial dan emosional dari wajah “baby face”. Sebaliknya, orang Amerika cenderung mengasosiasikan wajah “baby face” dengan maskulinitas, ketegasan, kemandirian, dan kompetisi, serta menghargai sifat-sifat fisik dan fungsional dari wajah “baby face”.

Untuk para pembaca yang memiliki wajah “baby face”, jangan merasa minder atau kurang percaya diri. Wajah “baby face” memiliki kelebihan tersendiri yang dapat Anda manfaatkan untuk menarik perhatian, membangun hubungan, atau mencapai tujuan Anda. Wajah “baby face” juga dapat menjadi sumber kebanggaan karena menunjukkan identitas Anda sebagai orang Asia yang unik dan berbeda. Semoga artikel ini bermanfaat dan menambah wawasan Anda tentang fenomena wajah “baby face” di Asia.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

TAGGED:
Share This Article