Ternyata Kurang Tidur Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental

zing
By zing
17 Min Read

1. Pengaruh pada Emosi

Salah satu aspek yang menarik perhatian para peneliti adalah kaitan antara kurang tidur dan respons emosional seseorang. 

Ketika kurang tidur, bagian otak yang dikenal sebagai amygdala mengalami peningkatan aktivitas hingga 60 persen. 

Amygdala, yang merupakan pusat pengatur emosi, menjadi lebih aktif dalam situasi ini, 

menyebabkan seseorang lebih rentan terhadap reaksi emosional yang intens. 

Dengan kata lain, kurang tidur tidak hanya membuat seseorang lebih cenderung merasa tersinggung atau mudah tersulut emosi, 

tetapi juga mengganggu kemampuan otak untuk mengatur dan mengendalikan emosi dengan baik.

2. Depresi

Kondisi psikologis seperti depresi juga memiliki keterkaitan yang erat dengan kurang tidur. 

Meskipun tidak selalu menjadi penyebab langsung,

kurang tidur dapat memperburuk gejala depresi yang sudah ada, 

sekaligus membuat individu tersebut semakin sulit untuk memperbaiki pola tidurnya. 

Dalam banyak kasus, pola tidur yang terganggu menjadi salah satu ciri khas utama

dari gangguan depresi yang dialami seseorang. 

Ini menciptakan sebuah lingkaran setan yang sulit untuk dipecahkan tanpa intervensi yang tepat.

3. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)

Selain itu, kondisi neurobehavioral seperti ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) juga rentan terpengaruh oleh kurang tidur. 

Gejala ADHD yang meliputi hiperaktivitas, kesulitan konsentrasi, 

dan ketidakstabilan emosional seringkali bertumpu pada masalah tidur yang tidak teratur. 

Kurang tidur dapat memperburuk gejala ADHD, sementara gejala ADHD itu sendiri juga dapat mengganggu pola tidur seseorang.

4. Gangguan Bipolar

Tidak hanya itu, gangguan bipolar juga menjadi sorotan dalam konteks ini. 

Orang dengan gangguan bipolar cenderung mengalami fluktuasi mood yang ekstrem, 

yang seringkali dipicu atau diperparah oleh kurang tidur. 

Episode mania yang dialami oleh penderita bipolar dapat menjadi lebih parah jika disertai dengan kurang tidur yang kronis, 

sementara fase depresi bisa membuat mereka tidur lebih banyak dari biasanya.

5. Gangguan Kecemasan

Terakhir, gangguan kecemasan juga seringkali terkait erat dengan kurang tidur. 

Kecemasan yang berlebihan dan ketidakmampuan

untuk mengendalikan emosi dapat mengganggu pola tidur seseorang secara signifikan. 

Dalam banyak kasus, kurang tidur menjadi pemicu utama dari serangan panik

atau mimpi buruk yang sering terjadi pada individu dengan gangguan kecemasan.

Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang kompleksitas hubungan antara kurang tidur dan kesehatan mental, 

diharapkan masyarakat akan semakin menyadari pentingnya menjaga pola tidur 

yang sehat sebagai salah satu kunci utama untuk mencapai keseimbangan emosional dan kesehatan mental yang optimal. 

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article