Fakta Ilmiah Ramuan Jamu, yang Mungkin Belum Kamu Ketahui

Shofiyatul Millah By Shofiyatul Millah
4 Min Read

jf.id – Jamu adalah minuman tradisional Indonesia yang terbuat dari bahan-bahan alami seperti rempah-rempah, akar, daun, buah, dan bunga. Jamu dipercaya memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti mengobati penyakit, menjaga kecantikan, dan meningkatkan stamina. Namun, apakah ada bukti ilmiah yang mendukung klaim-klaim ini? Mari kita simak beberapa fakta ilmiah tentang ramuan jamu yang mungkin belum Anda ketahui.

Kunyit

Kunyit adalah salah satu bahan utama dalam jamu. Kunyit mengandung kurkumin, senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, antikanker, dan antidiabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kurkumin dapat membantu mencegah dan mengobati berbagai penyakit, seperti Alzheimer, arthritis, kanker, diabetes, dan depresi.

Namun, kurkumin memiliki bioavailabilitas yang rendah, artinya tidak mudah diserap oleh tubuh. Oleh karena itu, untuk meningkatkan efektivitasnya, kunyit biasanya dikombinasikan dengan lada hitam, yang mengandung piperin, senyawa yang dapat meningkatkan penyerapan kurkumin hingga 2000%.

Jahe

Jahe adalah bahan lain yang sering digunakan dalam jamu. Jahe mengandung gingerol, senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, antimikroba, dan antinausea. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jahe dapat membantu mengatasi mual dan muntah akibat kehamilan, kemoterapi, atau perjalanan.

Ad image

Jahe juga dapat membantu mengurangi nyeri haid, nyeri otot, nyeri sendi, dan migrain. Selain itu, jahe dapat membantu menurunkan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah.

Temulawak

Temulawak adalah tanaman yang mirip dengan kunyit, tetapi memiliki warna yang lebih pucat dan rasa yang lebih pahit. Temulawak mengandung kurkuminoid, senyawa yang memiliki sifat anti-inflamasi, antioksidan, hepatoprotektif (melindungi hati), dan koleretik (meningkatkan produksi empedu).

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa temulawak dapat membantu mencegah dan mengobati penyakit hati, seperti hepatitis, sirosis, dan kanker hati. Temulawak juga dapat membantu meningkatkan nafsu makan dan pencernaan.

Daun sirsak

Daun sirsak adalah bahan yang baru-baru ini populer digunakan dalam jamu. Daun sirsak mengandung asetatogenin, senyawa yang memiliki sifat antikanker, antidiabetes, antiparasit, dan antibakteri. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa asetatogenin dapat membunuh sel kanker dengan cara menghambat produksi ATP (energi) pada mitokondria sel kanker.

Namun, asetatogenin juga dapat membunuh sel sehat yang memiliki mitokondria aktif, seperti sel saraf dan sel jantung. Oleh karena itu, penggunaan daun sirsak harus dilakukan dengan hati-hati dan di bawah pengawasan dokter.

Bunga rosella

Bunga rosella adalah bunga berwarna merah yang biasa dijadikan teh atau sirup. Bunga rosella mengandung antosianin, senyawa yang memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, antikanker, dan antidiabetes. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa bunga rosella dapat membantu menurunkan tekanan darah pada orang dengan hipertensi.

Bunga rosella juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida pada orang dengan hiperlipidemia. Selain itu, bunga rosella dapat membantu menurunkan berat badan dengan cara meningkatkan metabolisme lemak.

Itulah beberapa fakta ilmiah tentang ramuan jamu yang mungkin membuat Anda lebih percaya akan khasiatnya. Namun, perlu diingat bahwa jamu bukanlah pengganti obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Jamu hanya dapat digunakan sebagai pelengkap atau pencegahan penyakit. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsi jamu. Selain itu, pastikan juga bahwa jamu yang Anda konsumsi berasal dari sumber yang terpercaya dan higienis. Semoga bermanfaat!

Share This Article