2 Kepribadian Berlawanan dalam Satu Rumah Tangga: Tanggapan Para Ahli

ZAJ
By ZAJ
6 Min Read
2 Kepribadian Berlawanan dalam Satu Rumah Tangga: Tanggapan Para Ahli
2 Kepribadian Berlawanan dalam Satu Rumah Tangga: Tanggapan Para Ahli

jfid – Saat dua orang yang berbeda kepribadian memutuskan untuk menikah, mereka akan menghadapi berbagai tantangan dan penyesuaian dalam rumah tangga mereka. Apalagi jika perbedaan tersebut sangat kontras, seperti antara introvert dan ekstrovert.

Bagaimana cara mereka menjalani kehidupan bersama dengan harmonis? Apa saja masalah yang sering muncul dan bagaimana solusinya? Berikut ulasan lengkapnya.

Introvert adalah orang yang lebih fokus pada dunia batin daripada dunia luar. Mereka cenderung pendiam, penyendiri, dan introspektif. Mereka juga lebih sensitif, kreatif, dan analitis. Introvert membutuhkan waktu sendiri untuk mengisi energi dan merenungkan pikiran dan perasaan mereka.

Ekstrovert adalah orang yang lebih fokus pada dunia luar daripada dunia batin. Mereka cenderung ramah, ceria, dan ekspresif. Mereka juga lebih mudah beradaptasi, bergaul, dan asertif. Ekstrovert mendapatkan energi dari interaksi sosial dan aktivitas yang menantang.

Menurut teori kepribadian yang dikemukakan oleh Carl Gustav Jung, introvert dan ekstrovert adalah dua kutub yang berlawanan dalam spektrum kepribadian. Jung membagi tipe kepribadian ini berdasarkan atas sikap jiwa yang dimiliki oleh individu.

Dalam rumah tangga, introvert dan ekstrovert akan menemui berbagai perbedaan dalam cara berpikir, berbicara, dan bertindak. Perbedaan ini bisa menjadi sumber konflik, ketidakpuasan, dan ketegangan antara pasangan. Beberapa contoh perbedaan yang sering terjadi adalah:

  • Introvert lebih suka berkomunikasi secara mendalam, sedangkan ekstrovert lebih suka berkomunikasi secara luas. Introvert cenderung berbicara dengan pelan, hati-hati, dan singkat, sedangkan ekstrovert cenderung berbicara dengan keras, lancar, dan panjang lebar. Introvert juga lebih suka mendengarkan daripada berbicara, sedangkan ekstrovert lebih suka berbicara daripada mendengarkan.
  • Introvert lebih suka menghabiskan waktu di rumah, sedangkan ekstrovert lebih suka menghabiskan waktu di luar rumah. Introvert cenderung merasa nyaman dan tenang di lingkungan yang sepi dan familiar, sedangkan ekstrovert cenderung merasa bosan dan lelah di lingkungan yang sama. Ekstrovert lebih suka mencari variasi dan petualangan di lingkungan yang baru dan menarik.
  • Introvert lebih suka melakukan aktivitas sendiri atau bersama orang terdekat, sedangkan ekstrovert lebih suka melakukan aktivitas bersama banyak orang atau orang baru. Introvert cenderung memilih kualitas daripada kuantitas dalam hubungan sosial, sedangkan ekstrovert cenderung memilih kuantitas daripada kualitas. Ekstrovert juga lebih suka mengajak pasangannya untuk bergabung dengan teman-temannya, sedangkan introvert lebih suka menghabiskan waktu berdua dengan pasangannya.

Perbedaan-perbedaan ini bisa menimbulkan masalah dalam rumah tangga, seperti:

  • Kurangnya komunikasi dan pemahaman. Introvert dan ekstrovert bisa merasa sulit untuk menyampaikan dan memahami kebutuhan, harapan, dan perasaan masing-masing. Introvert bisa merasa tidak didengar, tidak dimengerti, atau tidak dihargai oleh pasangannya yang ekstrovert. Ekstrovert bisa merasa tidak dipercaya, tidak dicintai, atau tidak diperhatikan oleh pasangannya yang introvert.
  • Kurangnya kecocokan dan kesenangan. Introvert dan ekstrovert bisa merasa bosan, tidak puas, atau tidak bahagia dengan gaya hidup dan aktivitas yang dilakukan bersama pasangannya. Introvert bisa merasa terlalu banyak tekanan, gangguan, atau konflik dari pasangannya yang ekstrovert. Ekstrovert bisa merasa terlalu sedikit stimulasi, variasi, atau kegembiraan dari pasangannya yang introvert.
  • Kurangnya keseimbangan dan harmoni. Introvert dan ekstrovert bisa merasa tidak seimbang atau tidak harmonis dalam membagi waktu, energi, dan perhatian antara diri sendiri, pasangan, dan orang lain. Introvert bisa merasa kehilangan ruang pribadi, identitas, atau kreativitas karena terlalu banyak mengikuti keinginan pasangannya yang ekstrovert. Ekstrovert bisa merasa kehilangan kesempatan, pengalaman, atau hubungan karena terlalu banyak mengalah dengan pasangannya yang introvert.

Lalu, bagaimana cara mengatasi masalah-masalah ini? Apakah introvert dan ekstrovert bisa hidup bersama dengan harmonis?

Menurut para ahli psikologi, jawabannya adalah bisa, asalkan mereka mau saling menghargai, mengerti, dan menyesuaikan diri dengan perbedaan yang ada.

Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan oleh introvert dan ekstrovert dalam rumah tangga:

  • Berkomunikasi secara terbuka dan jujur. Introvert dan ekstrovert harus saling menyampaikan kebutuhan, harapan, dan perasaan mereka dengan cara yang jelas, lugas, dan sopan. Mereka juga harus saling mendengarkan, memahami, dan menghormati pendapat dan perspektif masing-masing. Mereka harus menghindari asumsi, penilaian, atau kritik yang tidak konstruktif.
  • Beraktivitas secara fleksibel dan kompromi. Introvert dan ekstrovert harus saling mengakomodasi gaya hidup dan aktivitas yang disukai oleh masing-masing. Mereka harus bersedia untuk mengikuti, mengalah, atau berbagi dengan pasangannya sesekali, tetapi juga harus berani untuk menolak, menentukan, atau meminta dengan pasangannya sesuai dengan batas yang wajar. Mereka harus mencari keseimbangan antara waktu bersama dan waktu sendiri.
  • Bersikap secara positif dan menghargai. Introvert dan ekstrovert harus saling mengapresiasi kelebihan, keunikan, dan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing. Mereka harus melihat perbedaan sebagai peluang untuk belajar, berkembang, dan melengkapi satu sama lain. Mereka harus menghindari perbandingan, penghakiman, atau pengubahan yang tidak adil.

Dengan melakukan tips-tips di atas, introvert dan ekstrovert bisa menjalani rumah tangga dengan harmonis. Mereka bisa saling menerima, menghormati, dan mencintai satu sama lain tanpa harus mengorbankan diri sendiri.

Mereka bisa saling melengkapi, membantu, dan mendukung satu sama lain tanpa harus menghilangkan perbedaan. Mereka bisa saling memperkaya, memperbaharui, dan memperindah satu sama lain tanpa harus menyeragamkan diri.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article