SAP Jerman Suap Pejabat RI, Ini Faktanya!

Fatanatun By Fatanatun
2 Min Read

jfid – Sebuah kasus korupsi internasional yang melibatkan perusahaan software raksasa asal Jerman, SAP, dan pejabat pemerintah Indonesia, terbongkar oleh Departemen Kehakiman Amerika Serikat (DOJ).

SAP diduga telah memberikan suap kepada beberapa pejabat di Indonesia untuk mendapatkan kontrak bisnis dengan lembaga-lembaga pemerintah.

Menurut laporan DOJ, SAP telah melanggar Undang-Undang Praktik Korupsi Asing (FCPA) dengan melakukan skema penyuapan di Afrika Selatan dan Indonesia antara tahun 2015 dan 2018.

Bentuk suap yang diberikan SAP meliputi uang tunai, sumbangan politik, transfer elektronik, dan barang-barang mewah.

Ad image

DOJ menemukan bahwa SAP melalui beberapa kaki-tangannya telah menyuap pejabat di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan Balai Penyedia dan Pengelola Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI yang sekarang bernama BAKTI Kominfo).

Tujuannya adalah untuk memenangkan beberapa kontrak antara SAP dengan kedua lembaga tersebut.

Akibat perbuatannya, SAP dijatuhi denda sebesar US$ 220 juta atau setara Rp 3,4 triliun. SAP juga harus menandatangani perjanjian penuntutan yang ditangguhkan (DPA) selama tiga tahun dan bekerja sama dengan DOJ dalam proses investigasi yang masih berlangsung atau yang akan datang.

SAP merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan software bisnis (enterprise software), khususnya sistem pengelolaan dan perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning/ERP).

SAP memiliki kantor regional di 180 negara dengan lebih dari 425.000 klien. SAP merupakan perusahaan Jerman terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar pada Desember 2023.

BAKTI Kominfo mengatakan bahwa pada 2018 lalu, lembaga tersebut telah melakukan perbaikan tata kelola dan modernisasi proses bisnis.

BAKTI Kominfo juga mengatakan akan melakukan pemeriksaan internal terkait kasus suap dari SAP dan berkomitmen untuk menjunjung tinggi penegakan hukum dan bekerja sama dengan otoritas terkait.

Sementara itu, Inspektur Pos yang bertanggung jawab atas Investigasi Kriminal, Eric Shen, mengatakan bahwa pihaknya bersama dengan FBI dan DOJ akan terus mengusut skema suap dan korupsi internasional SAP yang merugikan negara-negara seperti Afrika Selatan dan Indonesia.

Share This Article