Korbannya Banyak! Modus Baru Penipuan Jelang Lebaran Bikin Geger

Noer Huda
3 Min Read
xr:d:DAGAT-69vFs:488,j:5306790586831822660,t:24040912

jfid – Menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, semangat kehati-hatian perlu diutamakan mengingat maraknya aksi penipuan yang mengincar masyarakat.

Tidak hanya modus lama, namun para penjahat cyber juga semakin kreatif dengan menghadirkan strategi-strategi baru yang lebih membingungkan dan merugikan.

Salah satu modus baru yang mendapat sorotan adalah penipuan melalui transfer uang palsu, yang pada akhirnya membawa korban ke dalam perangkap pinjaman online ilegal.

Kasus ini menjadi sorotan setelah seorang netizen membagikan pengalamannya melalui akun Instagram @terang_media, dan viral dengan lebih dari 43 ribu like.

Melansir dari CNBC Indonesia, seorang netizen mengalami keheranan ketika menemukan bahwa anaknya tiba-tiba mentransfer dana sebesar Rp 20 juta tanpa pengetahuan yang jelas.

Meskipun telah melakukan konfirmasi ke anggota keluarga lain, namun sumber dana tersebut tetap misterius. Penjelasan dari petugas yang mengaku bahwa bukan kesalahan transfer, melainkan uang tersebut berasal dari pinjaman online, memunculkan keprihatinan baru.

Modus penipuan ini menyoroti kecerdikan para penjahat cyber dalam mencuri data dan menjalankan transaksi finansial secara ilegal. Mereka menciptakan jebakan yang sangat meyakinkan, memanfaatkan kelonggaran teknologi digital untuk mengelabui korbannya.

Korban yang tidak waspada akan dengan mudah jatuh ke dalam perangkap, dan pada akhirnya, merugi secara finansial.

Selain modus penipuan melalui transfer uang palsu, terdapat pula sejumlah strategi lain yang menjadi ancaman serius menjelang momen berbahagia Lebaran. Salah satunya adalah penipuan melalui platform WhatsApp, dimana para pelaku memanfaatkan file APK untuk menjebak korbannya.

Dengan modus serupa seperti phishing melalui email, para penjahat berusaha mendapatkan akses ke perangkat atau akun finansial korban.

Tak hanya itu, kejahatan juga semakin canggih dengan memanfaatkan kode QR untuk meretas rekening korban. Metode quishing, yang menggabungkan kode QR dengan phishing, menjadi ancaman baru yang memprihatinkan.

Para pelaku akan memancing korban untuk memberikan informasi pribadi mereka melalui kode QR, yang kemudian digunakan untuk meretas akun atau mencuri data pribadi.

Untuk menghindari jebakan-jebakan penipuan yang semakin merajalela menjelang Lebaran, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan kecermatan dalam berinteraksi di dunia digital.

Pertama-tama, waspadai pesan-pesan yang mencurigakan dan tidak jelas asal-usulnya, terutama jika pesan tersebut meningkatkan rasa urgensi atau kekhawatiran.

Selalu verifikasi informasi sebelum mengambil tindakan lebih lanjut, dan pastikan untuk tidak memberikan informasi pribadi atau rahasia kepada pihak yang tidak dikenal atau tidak terpercaya.

Selain itu, penting untuk selalu mengaktifkan fitur keamanan tambahan seperti autentikasi dua faktor pada setiap akun online.

Langkah-langkah ini dapat membantu melindungi diri dari upaya penipuan dan kejahatan cyber yang semakin canggih dan merugikan.

Dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang modus-modus penipuan yang baru dan terkini, diharapkan masyarakat dapat menghadapi tantangan ini dengan lebih siap dan terlindungi.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article