Indonesia Melaju di Jalur Digital, Naik 6 Peringkat di Dunia

Noer Huda
3 Min Read
Indonesia Melaju di Jalur Digital, Naik 6 Peringkat di Dunia
Indonesia Melaju di Jalur Digital, Naik 6 Peringkat di Dunia

jfid – Indonesia semakin menunjukkan kemajuan di bidang digital. Berdasarkan riset terbaru dari lembaga ternama asal Swiss, Indonesia berhasil naik enam peringkat dalam daya saing digital di dunia.

Riset yang bernama World Digital Competitiveness Ranking (WDCR) 2023 ini dilakukan oleh International Institute for Management Development (IMD).

Riset ini membandingkan 64 negara berdasarkan tiga faktor utama: pengetahuan, teknologi, dan kesiapan masa depan.

Indonesia mencatat skor yang mengesankan, yaitu melonjak dari posisi 51 di tahun 2022 menjadi posisi 45 di tahun 2023.

Ini adalah peningkatan terbesar yang pernah dicapai Indonesia dalam lima tahun terakhir. Sejak tahun 2019, Indonesia terus meningkat hingga 11 peringkat.

Apa yang membuat Indonesia bisa melaju di jalur digital? Menurut Professor Arturo Bris, Direktur IMD World Competitiveness Center (WCC) yang membuat riset ini, ada dua faktor kunci yang berperan.

Pertama, investasi yang agresif di sektor telekomunikasi, perbankan, dan venture capital. Investasi ini membuat Indonesia lebih siap menghadapi transformasi digital, terutama di masa pandemi.

Kedua, pertumbuhan para entrepreneur teknologi yang kreatif dan inovatif. Entrepreneur ini mendorong perkembangan teknologi di Indonesia, terutama di bidang artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.

Namun, Indonesia juga masih memiliki tantangan yang harus diatasi untuk meningkatkan daya saing digital. Salah satunya adalah kecepatan internet yang masih rendah. Indonesia berada di posisi ke 62 dari 64 negara dalam hal ini.

Selain itu, jumlah pengguna internet di Indonesia juga masih sedikit, yaitu di posisi ke 60. Masalah pembajakan software juga menjadi hambatan yang harus diselesaikan.

Faktor lain yang perlu diperbaiki adalah pendidikan dan pelatihan, serta riset dan pengembangan teknologi. Indonesia mengalami penurunan dalam dua hal ini dalam lima tahun terakhir.

Indonesia juga perlu meningkatkan hibah untuk paten teknologi terbaru dan jumlah pekerja dengan keahlian teknologi khusus. Hal ini penting untuk mempersiapkan Indonesia menghadapi era digital yang semakin kompetitif.

Professor Bris berharap riset ini bisa membantu Indonesia mempercepat strategi digitalisasi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan pada 2024. Riset lengkap daya saing digital dari IMD Competitiveness Center bisa diakses di tautan berikut.

Tahun ini, Indonesia juga berhasil meningkatkan peringkat di sejumlah riset IMD lain. Daya saing Indonesia secara keseluruhan naik ke posisi 34 dunia, daya saing talenta naik ke posisi 47, dan tingkat ekonomi keberlanjutan ada di posisi 19 dunia.

Beberapa kota di Indonesia juga masuk dalam daftar kota pintar dunia, seperti Jakarta, Medan, dan Makassar.

Indonesia patut berbangga dengan pencapaian ini. Namun, Indonesia juga tidak boleh berpuas diri. Indonesia harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan digital yang cepat. Indonesia harus siap menjadi pemimpin digital di dunia.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article