ESA Uji Coba Kendalikan Robot Anjing dari Stasiun Luar Angkasa

Lukman Sanjaya
4 Min Read
white robot

jfid – Pertama kalinya dalam sejarah, sebuah robot anjing berkaki empat yang disebut robodog ini bisa dikendalikan oleh manusia di luar atmosfer Bumi. Sebelumnya, hanya robot beroda saja yang dapat dikendalikan dari jarak ratusan kilometer di luar angkasa.

Robodog diuji oleh astronaut Badan Antariksa Eropa (European Space Agency/ESA), Marcus Wandt, yang berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada awal Januari 2024. Tes yang disebut “Surface Avatar” itu memperlihatkan Wandt mengendalikan beberapa sistem robot yang ada di Bumi.

Pengujian ini bagian dari proyek yang tujuannya memungkinkan manusia di Bumi atau ISS dapat mengontrol robot yang dikirim planet lain macam Mars, termasuk Bulan. Wandt mengendalikan robot mirip anjing bernama Bert yang dibuat oleh German Aerospace Center (DLR) dalam tes tersebut.

Robot memiliki empat kaki yang dirancang untuk bisa berjalan di berbagai medan yang tidak bisa diakses oleh robot beroda, termasuk menjelajahi gua-gua kecil yang tidak bisa diakses oleh manusia.

Dengan mengendalikan robodog, Wandt bisa menjelajahi laboratorium yang dibuat DLR menyerupai Mars dan memantau berbagai medan menggunakan kamera yang terpasang di mata robot.

Dia juga mencoba mengendalikan dua robot lainnya, yakni Rollin’ Justin milik DLR yang merupakan robot pelayan humanoid dan Interact Rover milik ESA. Kedua robot tersebut bisa bekerja sama untuk melakukan suatu tugas, salah satunya memasang pipa pendek.

“Ini adalah tantangan khusus ketika robot yang berbeda harus membentuk sebuah tim dan berhasil menyelesaikan tugas bersama-sama,” jelas DLR dalam sebuah pernyataan. Dengan adanya terobosan teknologi ini, tim berharap suatu hari nanti para astronaut bisa mengendalikan beberapa robot dalam sebuah misi luar angkasa.

Detail Lebih Lanjut

Robot anjing ini, yang diberi nama Bert, adalah bagian dari upaya yang lebih besar untuk memanfaatkan teknologi robotika dalam eksplorasi luar angkasa¹. Bert memiliki empat kaki yang dirancang untuk berjalan di berbagai medan, termasuk gua-gua kecil yang tidak bisa diakses oleh manusia¹. Ini adalah peningkatan signifikan dibandingkan dengan robot beroda yang sebelumnya digunakan dalam misi serupa.

Selain Bert, Wandt juga mengendalikan dua robot lainnya: Rollin’ Justin dan Interact Rover. Rollin’ Justin adalah robot pelayan humanoid yang dibuat oleh DLR, sementara Interact Rover adalah robot yang dibuat oleh ESA. Kedua robot ini dirancang untuk bekerja sama dalam menyelesaikan tugas, seperti memasang pipa pendek.

Pengujian ini adalah bagian dari proyek yang lebih besar yang bertujuan untuk memungkinkan manusia di Bumi atau di ISS untuk mengontrol robot yang dikirim ke planet lain, seperti Mars atau Bulan. Dengan kemampuan ini, para astronaut dapat menjelajahi medan yang berbahaya atau sulit diakses tanpa harus secara fisik berada di sana.

Dalam pernyataan mereka, DLR menjelaskan bahwa ini adalah “tantangan khusus ketika robot yang berbeda harus membentuk sebuah tim dan berhasil menyelesaikan tugas bersama-sama”. Mereka berharap bahwa dengan kemajuan teknologi ini, suatu hari nanti para astronaut akan dapat mengendalikan beberapa robot dalam sebuah misi luar angkasa.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article