Elon Musk Mengklaim Sudah Menanam Chip Otak Nirkabel di Manusia

Ufik
By Ufik
5 Min Read
Elon Musk dan Mimpi Membangun Jembatan Antara Otak dan Komputer
Elon Musk dan Mimpi Membangun Jembatan Antara Otak dan Komputer

Neuralink bukanlah perusahaan pertama yang bergerak di bidang BCI. Sejumlah perusahaan saingan telah mengimplan perangkat serupa, beberapa di antaranya memiliki rekam jejak yang sudah berlangsung selama dua dekade.

Misalnya, Blackrock Neurotech, yang berbasis di Utah, telah mengimplan BCI pertamanya pada tahun 2004.

Precision Neuroscience, yang dibentuk oleh salah satu pendiri Neuralink, juga bertujuan untuk membantu orang-orang dengan kelumpuhan.

Implan mereka menyerupai sepotong pita yang sangat tipis yang diletakkan di permukaan otak dan dapat diimplan melalui “celah mikro kranial”, yang dikatakan sebagai prosedur yang jauh lebih sederhana.

Perangkat yang sudah ada juga telah menghasilkan hasil yang mengesankan. Dalam dua studi ilmiah AS yang baru-baru ini dilakukan, implan digunakan untuk memantau aktivitas otak ketika seseorang mencoba berbicara, yang kemudian dapat didekodekan untuk membantu mereka berkomunikasi.

Studi lain menunjukkan bahwa BCI dapat digunakan untuk mengembalikan sensasi sentuhan, mengontrol lengan prostetik, atau bahkan memainkan permainan video.

BCI juga dapat berpotensi meningkatkan kemampuan belajar, memori, atau kreativitas.

Namun, Neuralink dan perusahaan sejenis juga menghadapi berbagai tantangan dan risiko, baik dari segi teknis, etis, maupun sosial.

Salah satu tantangan teknis adalah bagaimana membuat implan yang tahan lama, aman, dan dapat beradaptasi dengan perubahan otak seiring waktu.

Risiko medis yang mungkin timbul antara lain adalah infeksi, perdarahan, reaksi alergi, atau kerusakan otak. Selain itu, ada juga risiko keamanan siber, seperti kemungkinan peretasan, manipulasi, atau pencurian data otak.

Dari segi etis, Neuralink dan perusahaan sejenis harus mempertimbangkan dampak dari implan mereka terhadap martabat, identitas, dan otonomi manusia.

Apakah manusia yang menggunakan BCI masih dapat dianggap sebagai manusia, atau menjadi sesuatu yang berbeda, seperti transhuman atau posthuman?

Apakah BCI akan mengubah cara manusia berpikir, merasakan, atau berinteraksi dengan orang lain?

Apakah BCI akan menciptakan ketimpangan sosial yang lebih besar antara mereka yang mampu mengaksesnya dan mereka yang tidak?

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article