Di sisi lain, pasar EV juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Menurut Schmidt Automotive Research, pada kuartal pertama tahun depan, mobil listrik sebanyak satu juta unit akan beroperasi di jalan-jalan Inggris, menjadikan Inggris pasar kedua, setelah Jerman, yang mencapai tonggak sejarah tersebut.
Namun, 2024 juga diharapkan menjadi tahun yang sulit bagi produsen EV. Pada akhir 2023, Ford, GM, dan Tesla semua menunda rencana untuk meningkatkan produksi kendaraan listrik mereka.
Pada Oktober, Mercedes-Benz menyebut pasar kendaraan listrik sebagai “sangat brutal”, menyalahkan perang harga dan masalah rantai pasokan.
Analis tidak mengharapkan situasi akan menjadi lebih mudah. Matthias Schmidt, seorang analis pasar otomotif, memperkirakan tahun yang stagnan untuk penjualan EV di seluruh Eropa pada 2024.
Di pasar yang kuat secara tradisional seperti Jerman dan Norwegia, ia melihat hampir tidak ada pertumbuhan sama sekali. Namun, Inggris bisa menjadi titik terang karena pengenalan mandat kendaraan emisi nol (ZEV).
Mulai Januari, lebih dari seperlima kendaraan yang terjual harus listrik, dengan target diharapkan mencapai 80% pada 2030.
Semua ini bisa menjadi kabar baik bagi siapa pun yang memiliki uang untuk membeli EV. “Ini akan menjadi pasar pembeli total terutama ketika datang ke mobil listrik karena produsen bergegas untuk memenuhi target mandat ZEV,” kata Schmidt.
“Potongan harga akan disembunyikan, meskipun, melalui kesepakatan pembiayaan dan tingkat trim yang lebih tinggi tanpa biaya tambahan – karena produsen akan ragu-ragu dalam terlalu terang-terangan tentang potongan harga,” tambahnya.
