Sejarah Berdirinya Kota Pontianak Oleh Seorang Putera Ulama dari Hadramaut

Noer Huda By Noer Huda - Content Creator
3 Min Read
Sejarah Berdirinya Kota Pontianak Oleh Seorang Putera Ulama Dari Hadramaut
Sejarah Berdirinya Kota Pontianak Oleh Seorang Putera Ulama Dari Hadramaut
- Advertisement -

jfid – Kota Pontianak, ibu kota provinsi Kalimantan Barat, tidak hanya sekadar nama di peta. Ia memiliki cerita panjang yang penuh warna, dimulai dari zaman dahulu kala ketika sungai-sungai Kalimantan masih bersih dan alam begitu asri.

Pada tanggal 23 Oktober 1771, seorang pria bernama Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie menciptakan sejarah baru dengan mendirikan Kota Pontianak.

Latar belakangnya yang kaya sebagai putra ulama terkemuka dari Hadramaut, Yaman, membawanya ke tanah Kalimantan Barat setelah diundang oleh Raja Mempawah.

Di sinilah ia menemukan cinta sejatinya dan membentuk rumah tangga dengan putri Raja Mempawah, menjadikan pertemuan Sungai Kapuas dan Landak sebagai pondasi dari sebuah kota yang kelak disebut Pontianak.

Pada awalnya, Kota Pontianak bukanlah sekadar pusat pemerintahan lokal. Belanda, dalam strategi politiknya, meminjamkan kawasan Pontianak dan Sanggau kepada Sultan Pontianak pada tahun 1779.

Langkah ini terbukti penting karena Kota Pontianak menjadi sekutu kuat Belanda dalam menghadapi perlawanan keras dari Kerajaan Banjar. Perang Banjar, yang berlangsung dari tahun 1859 hingga 1905, adalah suatu episode dramatis dalam sejarah Kalimantan.

Perang ini tidak hanya mempertaruhkan kekuasaan, tetapi juga memperlihatkan tekad dan semangat masyarakat setempat. Namun, pada akhirnya, Belanda memenangkan pertempuran dan mengakhiri pemberontakan Kerajaan Banjar.

Seiring waktu berjalan, Kota Pontianak tidak hanya bertahan dari ujian sejarahnya, tetapi juga berkembang menjadi pusat kegiatan ekonomi dan kebudayaan yang berpengaruh di wilayahnya.

Sebagai kota yang terletak di tepi Sungai Kapuas, Pontianak menyimpan pesona alam yang tak terbantahkan. Sungainya yang meliuk-liuk menghidupkan cerita masa lalu, menciptakan suasana yang tenang namun dinamis.

Dan dalam keriuhan sehari-hari, masyarakatnya terus merayakan warisan budaya yang ditinggalkan oleh para leluhurnya.

Dengan setiap sudut jalan dan bangunan tua, Kota Pontianak menawarkan keindahan yang tak hanya terlihat, tetapi juga terasa.

Kisah-kisah lama tentang keberanian, cinta, dan ketahanan terus mengalir dalam arus kehidupan sehari-hari.

Kota ini bukan hanya sekadar tempat tinggal, melainkan identitas yang menjembatani masa lalu dan masa kini.

Kota Pontianak, dengan segala keunikannya, tetap menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah yang telah membentuknya, memancarkan pesona yang mengajak siapa saja untuk menyusuri jejak-jejak bersejarah yang masih hidup dalam keramaian kota ini.

- Advertisement -
Share This Article