jfid – Tembok Besar China, suatu keajaiban arsitektur yang mengesankan, membentang lebih dari 4.000 km, menggambarkan keahlian serta ketekunan kaisar-kaisar China selama berabad-abad.
Namun, di balik megahnya struktur ini, apa sebenarnya motif pembangunannya?
Tujuan utama dibangunnya Tembok Besar China adalah untuk melindungi negeri dari ancaman musuh, terutama bangsa Mongol yang kerap mengancam wilayah utara.
Meski membangun tembok ini, Cina tak luput dari penaklukan Mongol.
Selain itu, tembok ini juga berperan dalam mencegah warga Cina untuk meninggalkan negeri mereka.
Sejarah panjang pembangunan Tembok Besar China dapat ditelusuri sejak sekitar 700-an tahun sebelum masehi.
Pembangunan megah ini terus dilanjutkan oleh berbagai kaisar dari dinasti-dinasti yang memerintah di daratan Tiongkok, membentang hingga 2 milenium kemudian.
Tembok Besar China bukanlah satu garis lurus yang terus menerus, melainkan kumpulan tembok pendek yang mengikuti relung-relung pegunungan di utara Tiongkok.
Ukuran tembok yang awalnya diumumkan oleh pemerintah Tiongkok pada tahun 2009 adalah 8.851 km.
Namun, pengukuran terkini menyatakan bahwa panjang totalnya mencapai lebih dari 21.000 kilometer.
Tetap menghadirkan sejarah dan struktur yang mengagumkan, Tembok Besar China tetap menjadi lambang kekuatan serta daya tahan.
Walau awalnya dibangun sebagai benteng pertahanan, kini tembok ini telah menjadi destinasi wisata yang sangat diminati, menjadi salah satu warisan dunia yang paling terpandang dan disegani.
Tembok Besar China tidak hanya mencerminkan keahlian teknis dalam pembangunan, tetapi juga menyimpan banyak cerita dan nilai-nilai historis yang tetap memikat perhatian dunia hingga hari ini.