31 Agustus 1836: Dibalik HMS Beagle, Kapal Penjelajah yang Bawa Charles Darwin

Rasyiqi
By Rasyiqi
9 Min Read

 

Salah satu tempat yang dikunjungi oleh HMS Beagle dan Darwin adalah Postage Praia, sebuah pelabuhan di pulau Santiago, salah satu dari Kepulauan Tanjung Verde. Kepulauan ini terletak di Samudra Atlantik, sekitar 570 km dari pantai barat Afrika. Kepulauan ini merupakan bekas koloni Portugal dan memiliki penduduk yang beragam, termasuk orang-orang Eropa, Afrika, dan campuran.

HMS Beagle tiba di Postage Praia pada tanggal 31 Agustus 1836, setelah hampir lima tahun berlayar. Ini adalah salah satu pemberhentian terakhir sebelum kembali ke Inggris. Kapal ini berlabuh di sana selama sekitar dua minggu untuk mengisi persediaan air dan makanan.

Darwin memanfaatkan kesempatan ini untuk menjelajahi pulau Santiago. Dia tertarik dengan geologi pulau tersebut, yang merupakan hasil dari aktivitas vulkanik. Dia menemukan berbagai jenis batuan vulkanik, seperti basal, lava, dan breksi.

Dia juga menemukan fosil-fosil kerang laut di atas gunung-gunung, yang menunjukkan bahwa pulau tersebut pernah terendam oleh air laut. Dia mencatat bahwa hal ini sesuai dengan teori Lyell tentang perubahan permukaan bumi.

Darwin juga tertarik dengan flora dan fauna pulau tersebut. Dia menemukan beberapa spesies tanaman dan hewan yang endemik atau hanya ditemukan di pulau tersebut, seperti kura-kura raksasa, burung finch, dan tanaman euphorbia.

Dia juga menemukan beberapa spesies yang mirip dengan spesies yang ada di Afrika atau Amerika Selatan, seperti monyet, anjing hutan, dan jagung. Dia mencatat bahwa hal ini menunjukkan adanya hubungan sejarah antara pulau tersebut dengan benua-benua tersebut.

Darwin juga tertarik dengan manusia dan budaya pulau tersebut. Dia menyaksikan dampak negatif dari perdagangan budak yang masih berlangsung di sana. Dia melihat banyak orang kulit hitam yang hidup dalam kondisi miskin dan tidak berpendidikan. Dia juga melihat banyak orang kulit putih yang hidup dalam kemewahan dan sombong. Dia merasa jijik dengan perlakuan tidak manusiawi terhadap orang-orang kulit hitam. Dia mencatat bahwa hal ini bertentangan dengan prinsip moral dan agama.

Darwin juga menyadari adanya variasi fisik dan mental antara manusia dari berbagai ras dan tempat. Dia melihat bahwa orang-orang kulit hitam memiliki ciri-ciri fisik yang berbeda dengan orang-orang kulit putih, seperti warna kulit, bentuk rambut, dan ukuran hidung.

Dia juga melihat bahwa orang-orang kulit hitam memiliki kemampuan intelektual yang sama dengan orang-orang kulit putih, seperti berbicara bahasa, membuat alat, dan beragama. Dia mencatat bahwa hal ini menunjukkan adanya kesamaan asal-usul antara manusia dari berbagai ras.

Pengalaman dan penemuan Darwin di Postage Praia memberikan kontribusi bagi perkembangan pemikiran ilmiahnya. Dia mendapatkan bukti-bukti baru yang mendukung teori Lyell tentang perubahan bumi akibat proses alamiah. Dia juga mendapatkan bukti-bukti baru yang menantang teori penciptaan tentang keberadaan spesies-spesies makhluk hidup di bumi. Dia juga mendapatkan wawasan baru tentang hubungan antara manusia dan alam, serta antara manusia dan manusia.

Darwin kemudian menggunakan pengalaman dan penemuan ini sebagai dasar untuk menyusun teori evolusi, yang menjelaskan bahwa semua makhluk hidup berasal dari nenek moyang bersama dan berubah secara bertahap sepanjang waktu akibat seleksi alam. Teori ini merupakan salah satu terobosan ilmiah terbesar dalam sejarah, yang mengubah cara pandang manusia terhadap diri mereka sendiri dan dunia.

Kesimpulan

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

TAGGED:
Share This Article