6 Negara yang Pernah Menjajah Indonesia Sampai Merdeka

jfid By jfid
8 Min Read
- Advertisement -

jf.id – Indonesia, negara yang kaya akan sumber daya alam dan budaya, telah mengalami masa-masa kelam dalam sejarahnya. Sebelum memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia pernah dijajah oleh enam negara asing yang ingin menguasai kekayaan tanah air.

Para pejuang kemerdekaan Indonesia tidak tinggal diam. Mereka berjuang dengan gigih dan berani untuk mengusir para penjajah dari tanah air tercinta. Berikut adalah enam negara yang pernah menjajah Indonesia dan perlawanan yang dilakukan oleh para pahlawan:

Portugis (1509-1595)

Portugis merupakan negara pertama yang menjajah Indonesia. Mereka datang ke Nusantara untuk mencari rempah-rempah, terutama di Maluku. Awalnya, mereka disambut baik oleh raja dan rakyat Maluku, tetapi kemudian mereka melanggar aturan dengan menerapkan praktik monopoli yang tidak adil.

Portugis juga mencoba menyebarkan agama Kristen di Nusantara dan membangun benteng-benteng untuk melindungi kepentingan mereka. Portugis juga menjajah beberapa wilayah lain di Nusantara, seperti Pulau Jawa, Flores, Timor, dan Solor.

Ad image

Perlawanan terhadap Portugis dilakukan oleh beberapa kerajaan dan rakyat di Nusantara, seperti Kerajaan Demak, Aceh, Banten, Mataram, Ternate, dan Tidore. Salah satu tokoh pejuang yang terkenal adalah Sultan Hasanuddin dari Gowa, yang berhasil mengusir Portugis dari Makassar pada 1669.

Spanyol (1521-1692)

Spanyol juga merupakan salah satu negara Eropa yang tertarik dengan rempah-rempah Nusantara. Mereka berhasil mencapai Maluku pada 1521 dengan dipimpin oleh Ferdinand Magellan, seorang penjelajah terkenal yang mencoba mengelilingi dunia.

Spanyol bersaing dengan Portugis dalam perdagangan rempah-rempah di Maluku. Mereka bekerja sama dengan Kerajaan Tidore, sedangkan Portugis dengan Kerajaan Ternate. Konflik antara kedua negara berlangsung lama hingga pada 1529, mereka membuat perjanjian bahwa Spanyol harus meninggalkan Maluku dan berdagang di Filipina.

Spanyol juga mencoba menjajah beberapa wilayah lain di Nusantara, seperti Sulawesi Utara, Papua Barat, dan Kepulauan Moluccas. Perlawanan terhadap Spanyol dilakukan oleh beberapa kerajaan dan rakyat di Nusantara, seperti Kerajaan Tidore, Bacan, Jailolo, dan Papua.

Belanda (1602-1942)

Belanda adalah negara yang paling lama menjajah Indonesia, yaitu selama 346 tahun. Mereka datang ke Nusantara dengan membentuk sebuah perusahaan dagang bernama VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) pada 1602.

Belanda berhasil mengalahkan Portugis dan Spanyol dalam memperebutkan rempah-rempah di Maluku. Mereka juga menguasai beberapa wilayah penting di Nusantara, seperti Pulau Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Bali, dan Papua.

Belanda menerapkan sistem pemerintahan kolonial yang menindas rakyat Indonesia. Mereka memaksakan pajak dan kerja paksa (cultuurstelsel) kepada rakyat Indonesia. Mereka juga melarang rakyat Indonesia mendapatkan pendidikan dan hak politik.

Perlawanan terhadap Belanda dilakukan oleh hampir semua kerajaan dan rakyat di Nusantara. Beberapa tokoh pejuang yang terkenal adalah Pangeran Diponegoro dari Yogyakarta, Imam Bonjol dari Sumatera Barat, Cut Nyak Dien dari Aceh, Teuku Umar dari Aceh, Sultan Agung dari Mataram, Pangeran Antasari dari Banjar, dan Pattimura dari Maluku.

Perlawanan terhadap Belanda juga dilakukan oleh organisasi-organisasi nasionalis yang muncul pada awal abad ke-20, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Partai Nasional Indonesia, dan Partai Komunis Indonesia. Salah satu tokoh nasionalis yang terkenal adalah Soekarno, yang kemudian menjadi presiden pertama Indonesia.

Inggris (1811-1816)

Inggris merupakan negara yang menjajah Indonesia dalam waktu yang singkat, yaitu selama lima tahun. Mereka datang ke Nusantara karena terlibat dalam perang melawan Prancis di Eropa. Mereka berhasil mengalahkan Belanda dan menguasai beberapa wilayah di Nusantara, seperti Pulau Jawa, Sumatera, Maluku, dan Bengkulu.

Inggris menerapkan sistem pemerintahan yang berbeda dengan Belanda. Mereka memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan dan jabatan pemerintahan. Mereka juga menghapus sistem kerja paksa dan pajak yang diterapkan oleh Belanda.

Salah satu tokoh Inggris yang berpengaruh di Nusantara adalah Thomas Stamford Raffles, yang menjadi gubernur Jawa pada 1811-1816. Dia melakukan beberapa reformasi di bidang administrasi, hukum, pendidikan, dan budaya. Dia juga menemukan situs Candi Borobudur di Jawa Tengah.

Perlawanan terhadap Inggris dilakukan oleh beberapa kerajaan dan rakyat di Nusantara, seperti Kerajaan Yogyakarta, Surakarta, Palembang, Pontianak, dan Banjar. Salah satu tokoh pejuang yang terkenal adalah Pangeran Diponegoro, yang memimpin Perang Jawa melawan Inggris pada 1825-1830.

Jepang (1942-1945)

Jepang adalah negara Asia pertama dan terakhir yang menjajah Indonesia. Mereka datang ke Nusantara karena terlibat dalam Perang Dunia II melawan Sekutu (Inggris, Amerika Serikat, dan Belanda). Mereka berhasil mengalahkan Belanda dan menguasai seluruh wilayah Nusantara pada 1942.

Jepang mengklaim bahwa mereka datang ke Nusantara untuk membebaskan rakyat Indonesia dari penjajahan Barat. Mereka menggunakan slogan “Asia untuk Asia” atau “Nippon Cahaya Asia”. Mereka memberikan kesempatan kepada rakyat Indonesia untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan militer. Mereka juga mengizinkan rakyat Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.

Namun, di balik itu semua, Jepang juga melakukan penindasan dan eksploitasi terhadap rakyat Indonesia. Mereka memaksakan kerja paksa (romusha) dan pengerahan tenaga wanita (jugun ianfu) kepada rakyat Indonesia. Mereka juga melarang rakyat Indonesia untuk melakukan aktivitas politik dan keagamaan.

Perlawanan terhadap Jepang dilakukan oleh beberapa organisasi dan rakyat di Nusantara, seperti Partai Nasional Indonesia, Partai Komunis Indonesia, Pesindo, Hizbullah, Sabilillah, Laskar Rakyat, Laskar Hizbullah, Laskar Pembela Tanah Air, dan Laskar Pemuda. Salah satu tokoh pejuang yang terkenal adalah Soetomo, yang memimpin Pemberontakan Rengasdengklok melawan Jepang pada 1945.

Prancis (1806-1811)

Prancis merupakan negara yang jarang disebut sebagai penjajah Indonesia. Mereka datang ke Nusantara karena terlibat dalam perang melawan Inggris di Eropa. Mereka berhasil menguasai Belanda pada 1806 dan mengubahnya menjadi Kerajaan Hollandia yang berada di bawah kekuasaan Napoleon Bonaparte.

Prancis kemudian mengirim pasukan ke Nusantara untuk menggantikan pasukan Belanda yang ada di sana. Mereka menguasai beberapa wilayah di Nusantara, seperti Pulau Jawa, Sumatera, Maluku, dan Banda.

Prancis menerapkan sistem pemerintahan yang mirip dengan Belanda. Mereka memaksakan pajak dan kerja paksa kepada rakyat Indonesia. Mereka juga melarang rakyat Indonesia untuk melakukan aktivitas politik dan keagamaan.

Perlawanan terhadap Prancis dilakukan oleh beberapa kerajaan dan rakyat di Nusantara, seperti Kerajaan Yogyakarta, Surakarta, Palembang, Pontianak, dan Banjar. Salah satu tokoh pejuang yang terkenal adalah Raden Saleh, seorang pelukis terkenal yang mengkritik penjajahan Prancis melalui karya-karyanya.

- Advertisement -
Share This Article