Tau Nggak Sih, Sugar Glider Itu Punya Siklus Hidup yang Unik, Lho!

Fahrur Rozi
6 Min Read
Tau Nggak Sih, Sugar Glider Itu Punya Siklus Hidup yang Unik, Lho!
Tau Nggak Sih, Sugar Glider Itu Punya Siklus Hidup yang Unik, Lho!

jfid – Sugar glider, hewan berkantung kecil yang memiliki tampilan lucu.

Mata bulat lebar, tubuh pendek, dan ekor lebat, menjadi salah satu hewan peliharaan yang diminati banyak orang.

Namun, sebelum memutuskan untuk memelihara sugar glider, ada baiknya Anda mengetahui dulu siklus dan usia hidupnya.

Sugar glider adalah hewan asli Australia dan banyak ditemukan di bagian timur negara tersebut, seperti Tasmania dan Queensland.

Sugar glider juga banyak ditemukan di Papua Nugini dan Indonesia.

Hewan kecil ini lebih menyukai kehidupan di hutan hujan.

Menghabiskan waktunya meluncur di pepohonan dan hidup di pohon-pohon berongga.

Dalam banyak kasus, sugar glider liar tidak pernah menghabiskan waktu di lantai hutan.

Sugar glider sering dikira tupai terbang karena perilaku

Dan penampilannya yang mirip meski diklasifikasikan sebagai spesies berbeda.

Tupai terbang adalah hewan plasenta, yang berarti bahwa keturunannya lahir di dalam rahim induknya.

Sebaliknya, sugar glider adalah hewan berkantung atau mamalia berkantung.

Yang berarti anak-anaknya dibesarkan dalam kantong.

Secara genetis, sugar glider lebih dekat hubungannya dengan kanguru dan koala, bukan tupai terbang.

Nama “sugar glider” berasal dari kesukaan hewan ini terhadap makanan manis.

Seperti buah-buahan dan nektar serta kemampuannya meluncur yang luar biasa.

Sugar glider memiliki panjang sekitar 12-15 sentimeter.

Dan berat mencapai 113 sampai 141 gram dengan ekor lebat dan panjangnya bisa mencapai 15 sentimeter.

Sugar glider memiliki patagium, yakni lipatan kulit fleksibel yang terletak di antara kaki depan dan belakang.

Patagium bertanggung jawab atas kemampuan sugar glider untuk melayang lebih dari 50 meter dari pohon ke pohon.

Patagium memungkinkan sugar glider untuk menavigasi dan mendarat dengan aman setiap saat.

Maka itu, secara teknis, sugar glider tidak “terbang” seperti yang kita pikirkan.

Sugar glider merupakan hewan nokturnal atau aktif pada malam hari.

Tak heran, matanya yang besar memiliki jarak cukup jauh untuk membantunya mendarat dan meluncur dari pohon pada malam hari.

Sugar glider terus mendapatkan popularitasnya sebagai hewan peliharaan sejak terakhir belakangan ini.

Meski demikian, kepemilikan dan memelihara sugar glider dilarang di beberapa tempat.

Termasuk California, Pennsylvania, Alaska, dan beberapa tempat lainnya.

Hal ini karena sugar glider dianggap sebagai spesies eksotis di beberapa bagian Amerika Serikat.

Jadi, sebelum memutuskan memelihara sugar glider, pastikan negara tempat Anda tinggal mengizinkannya.

Rata-rata usia hidup sugar glider adalah tiga sampai sembilan tahun di alam liar.

Sugar glider cenderung hidup lebih lama di penangkaran antara 10-15 tahun.

Sugar glider tertua yang dilaporkan hidup sampai usia 17,8 tahun.

Di alam liar, karena sugar glider muda tidak dapat melakukan termoregulasi hingga berusia 100 hari.

Perawatan biparental membantu memperpanjang umur sugar glider muda.

Sugar glider muda lahir setelah masa kehamilan sekitar 16 hari. Saat lahir,

sugar glider muda berukuran sekecil beras dan langsung merayap ke kantong induknya.

Di dalam kantong, sugar glider muda akan menempel pada salah satu dari empat puting induknya.

Sugar glider muda akan tetap berada di dalam kantong selama sekitar 70 hari.

Setelah itu, sugar glider muda akan mulai keluar dari kantong dan berpegangan pada bulu induknya.

Sugar glider muda akan mulai mencoba makanan padat pada usia sekitar 90 hari.

Sugar glider muda akan mulai belajar meluncur pada usia sekitar 100-120 hari.

Pada usia ini, sugar glider muda juga sudah dapat melakukan termoregulasi sendiri.

Sugar glider muda akan mulai mandiri pada usia sekitar 150-170 hari.

Sugar glider mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 8-12 bulan.

Sugar glider betina dapat bereproduksi sepanjang tahun, tetapi biasanya hanya melahirkan dua kali dalam setahun.

Sugar glider betina dapat melahirkan satu sampai empat anak dalam satu kali melahirkan, tetapi biasanya hanya dua.

Sugar glider adalah hewan sosial yang hidup dalam kelompok yang terdiri dari 7-15 individu.

Sugar glider memiliki sistem komunikasi yang kompleks, termasuk suara, bau, dan gerakan tubuh.

Sugar glider juga memiliki perilaku grooming, yakni membersihkan diri sendiri dan anggota kelompoknya.

Grooming membantu memperkuat ikatan sosial antara sugar glider dan menjaga kesehatan kulit dan bulunya.

Sugar glider membutuhkan perhatian dan perawatan yang cukup dari pemiliknya.

Sugar glider membutuhkan kandang yang luas, bersih, dan aman, serta makanan yang seimbang dan bervariasi.

Sugar glider juga membutuhkan mainan, sarana meluncur, dan tempat bersembunyi di dalam kandangnya.

Sugar glider juga membutuhkan waktu bermain dan bersosialisasi dengan pemiliknya dan sugar glider lainnya.

Memelihara sugar glider bukanlah hal yang mudah.

Anda harus siap untuk menghabiskan waktu, uang, dan energi untuk merawat sugar glider dengan baik.

Anda juga harus siap untuk berkomitmen selama usia hidup sugar glider, yang bisa mencapai 15 tahun.

Jika Anda merasa tidak siap atau tidak yakin untuk memelihara sugar glider.

Ada baiknya Anda mempertimbangkan kembali keputusan Anda.

Sugar glider bukanlah hewan peliharaan yang cocok untuk semua orang.

Namun, jika Anda merasa siap dan yakin untuk memelihara sugar glider.

Anda akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan dan mengesankan.

Sugar glider adalah hewan peliharaan yang lucu, cerdas, dan setia.

Yang akan memberikan Anda kebahagiaan dan kasih sayang.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article