jfid- Di balik pesonanya sebagai destinasi wisata bahari yang memukau, Kepulauan Karimunjawa menyimpan potensi ekonomi menjanjikan, salah satunya melalui budidaya rumput laut.
Perairan jernih dan kaya nutrisi di Karimunjawa menjadi habitat ideal bagi berbagai jenis rumput laut, membuka peluang emas bagi para pembudidaya untuk meraih keuntungan melimpah.
Artikel ini akan mengupas tuntas peluang bisnis budidaya rumput laut di Karimunjawa, mulai dari potensi ekonomi, cara budidaya, hingga tantangan dan prospek ke depannya.
Potensi Ekonomi yang Menggiurkan
Rumput laut tak hanya tanaman laut biasa, tapi juga “emas hijau” yang bernilai tinggi.
Di Karimunjawa, budidaya rumput laut menjadi sumber pendapatan utama bagi sebagian masyarakat, terutama di Pulau Kemojan. Potensi ekonominya pun tak main-main.
Pada tahun 2023, luas area budidaya rumput laut di Karimunjawa mencapai 1.282 hektar, dikelola oleh 824 pembudidaya.
Hasil panennya pun melimpah, mencapai 3.500 ton rumput laut basah per tahun, dengan nilai jual mencapai Rp. 3,5 miliar lebih.
Angka-angka ini menunjukkan prospek cerah budidaya rumput laut di Karimunjawa. Permintaan pasar yang tinggi, baik dari dalam maupun luar negeri, menjadi faktor pendorong utama.
Rumput laut diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomis, seperti karagenan, agar-agar, dan bahan baku kosmetik, farmasi, dan makanan.
