Catat Jangan Sampai di Lewatkan! Kalender Astronomi 2024: Dari Hujan Meteor hingga Gerhana di Mulai 3-4 Januari

ZAJ By ZAJ - SEO Expert | AI Enthusiast
11 Min Read
Catat Jangan Sampai di Lewatkan! Kalender Astronomi 2024: Dari Hujan Meteor hingga Gerhana di Mulai 3-4 Januari
Catat Jangan Sampai di Lewatkan! Kalender Astronomi 2024: Dari Hujan Meteor hingga Gerhana di Mulai 3-4 Januari
- Advertisement -

jfid – Tahun 2024 akan menjadi tahun yang istimewa bagi para pecinta langit. Sebab, sepanjang tahun tersebut, akan terjadi berbagai fenomena astronomi yang menarik dan memukau. Mulai dari hujan meteor, supermoon, gerhana, hingga komet raksasa.

Beberapa fenomena astronomi tersebut bahkan bisa disaksikan secara langsung di Indonesia, tanpa perlu menggunakan alat bantu seperti teleskop atau binokular. Namun, tentu saja, kondisi cuaca dan polusi cahaya juga berpengaruh terhadap kualitas pengamatan.

Agar tidak ketinggalan momen langka ini, berikut kami sajikan 23 fenomena astronomi sepanjang 2024, beserta jadwal dan cara melihatnya.

– Hujan Meteor Quadrantid (3-4 Januari)

Ad image

Hujan meteor Quadrantid adalah salah satu hujan meteor terbaik sepanjang tahun, karena memiliki tingkat aktivitas yang tinggi dan kurangnya gangguan cahaya bulan. Hujan meteor ini terjadi ketika Bumi melewati puing-puing sisa asteroid 2003 EH1.

Puncak hujan meteor Quadrantid akan terjadi pada 3-4 Januari 2024, dengan perkiraan sekitar 120 meteor per jam. Untuk melihatnya, arahkan pandangan ke arah timur laut, di dekat rasi bintang Boötes. Waktu terbaik untuk mengamati adalah sebelum fajar, ketika langit masih gelap.

– Bulan Purnama “Wolf Moon” (25 Januari)

Bulan purnama pertama pada tahun 2024 ini mendapat julukan “Wolf Moon” atau “Bulan Serigala”, karena menurut almanak petani Amerika, periode ini adalah waktu ketika serigala melolong kelaparan di musim dingin.

Bulan purnama ini akan terlihat pada 25 Januari 2024, pukul 03.48 WIB. Untuk melihatnya, cukup arahkan pandangan ke arah timur, di mana bulan akan terbit. Bulan purnama ini tidak memiliki keistimewaan lain selain namanya.

– Bulan Purnama “Snow Moon” (24 Februari)

Bulan purnama kedua pada tahun 2024 ini mendapat julukan “Snow Moon” atau “Bulan Salju”, karena menurut almanak petani Amerika, Februari adalah bulan yang banyak salju di belahan bumi utara.

Bulan purnama ini akan terlihat pada 24 Februari 2024, pukul 16.19 WIB. Namun, bulan ini akan tampak lebih kecil dan kurang cerah dari biasanya, karena berada pada titik terjauhnya dari Bumi, yang disebut apogee. Ini juga dikenal sebagai bulan mikro.

– Gerhana Bulan Penumbra (25 Maret)

Gerhana bulan penumbra adalah fenomena ketika sebagian cahaya matahari yang menuju bulan terhalang oleh bumi, sehingga bulan tampak sedikit redup. Gerhana ini tidak se-spektakuler gerhana bulan total atau sebagian, tetapi tetap menarik untuk diamati.

Gerhana bulan penumbra ini akan terjadi pada 25 Maret 2024, mulai pukul 01.39 WIB hingga 05.53 WIB. Puncak gerhana akan terjadi pada pukul 03.46 WIB, ketika 67% permukaan bulan berada di dalam bayangan bumi. Gerhana ini bisa disaksikan dari seluruh Indonesia, asalkan langit tidak mendung.

Bulan purnama pada fase gerhana ini disebut sebagai “Worm Moon” atau “Bulan Cacing”, karena menurut almanak petani Amerika, periode ini adalah waktu ketika cacing mulai muncul dari tanah di musim semi.

– Gerhana Matahari Total (8 April)

- Advertisement -
Share This Article