Bau Ketiak Bikin Gak Nyaman? Coba Deh Tips Ini, Ampuh Banget!

Fahrur Rozi
4 Min Read
Bau Ketiak Bikin Gak Nyaman? Coba Deh Tips Ini, Ampuh Banget!
Bau Ketiak Bikin Gak Nyaman? Coba Deh Tips Ini, Ampuh Banget!

jfid – Bau ketiak adalah salah satu masalah yang sering dialami oleh banyak orang, terutama di negara tropis seperti Indonesia.

Bau ketiak tidak hanya mengganggu penampilan dan kepercayaan diri, tetapi juga bisa menimbulkan rasa tidak nyaman bagi orang di sekitar kita.

Bau ketiak disebabkan oleh keringat yang bercampur dengan bakteri di kulit.

Keringat sendiri sebenarnya tidak berbau, namun ketika terpapar udara, keringat akan mengalami proses oksidasi dan menghasilkan asam lemak dan amonia yang berbau tidak sedap.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produksi keringat dan bau ketiak, seperti jenis kelamin, usia, genetik, hormon, pola makan, gaya hidup, kebersihan tubuh, dan kondisi kesehatan.

Pria cenderung lebih mudah mengalami bau ketiak parah daripada wanita, karena mereka memiliki kelenjar keringat yang lebih banyak dan aktif.

Namun, jangan khawatir, bau ketiak bukanlah hal yang tidak bisa diatasi.

Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi atau menghilangkan bau ketiak yang mengganggu, seperti:

  • Menggunakan deodoran, antiperspirant, atau gabungan keduanya setelah mandi. Deodoran berfungsi untuk menetralkan bau ketiak, sedangkan antiperspirant berfungsi untuk menghambat produksi keringat. Pilihlah produk yang sesuai dengan jenis kulit dan kebutuhan kita.
  • Mandi setiap hari secara rutin, terutama setelah berolahraga atau berkeringat. Mandi dapat membantu membersihkan kotoran, minyak, dan bakteri di kulit yang menjadi sumber bau ketiak. Gunakanlah sabun yang mengandung antibakteri atau antiseptik untuk membersihkan area ketiak secara maksimal.
  • Mencukur atau mencabut bulu ketiak secara teratur. Bulu ketiak dapat menahan keringat dan bakteri di kulit, sehingga memperparah bau ketiak. Dengan mencukur atau mencabut bulu ketiak, kita dapat mengurangi tempat tumbuhnya bakteri dan mempermudah proses pembersihan kulit ketiak.
  • Mengenakan pakaian yang longgar dan nyaman dari bahan yang menyerap keringat, seperti katun atau linen. Pakaian yang ketat dan tidak menyerap keringat dapat membuat kulit menjadi lembap dan panas, sehingga memicu produksi keringat dan bau ketiak. Hindari juga pakaian yang berwarna gelap, karena dapat menyerap panas matahari.
  • Mengganti pakaian yang kotor atau basah dengan pakaian yang bersih dan kering setiap hari. Pakaian yang kotor atau basah dapat menjadi sarang bakteri dan menyebarkan bau ketiak ke seluruh tubuh. Jika perlu, gunakanlah kaos dalam untuk menyerap keringat dan mencegah bau ketiak menempel pada pakaian luar.
  • Menghindari makanan dan minuman yang dapat mempengaruhi aroma keringat, seperti bawang putih, bawang bombay, brokoli, ikan, asparagus, daging merah, alkohol, kafein, dan makanan pedas. Makanan dan minuman tersebut dapat mengandung senyawa sulfur, asam amino, atau alkohol yang dapat keluar melalui keringat dan menyebabkan bau ketiak.
  • Mengelola stres dengan baik, karena stres dapat meningkatkan hormon adrenalin yang dapat merangsang kelenjar keringat. Stres juga dapat memicu hot flashes atau sensasi hangat tiba-tiba di wajah, leher, dan dada yang dapat menimbulkan keringat dan bau ketiak. Lakukanlah aktivitas yang dapat membuat kita rileks, seperti meditasi, yoga, atau hobi.
  • Memeriksakan diri ke dokter jika bau ketiak tidak kunjung hilang meskipun sudah melakukan cara-cara di atas. Bau ketiak yang berlebihan dan persisten dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan, seperti diabetes, kelainan jantung, gangguan tiroid, kanker, gangguan sistem saraf, atau infeksi. Dokter dapat memberikan diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai dengan penyebabnya.

Bau ketiak memang bisa membuat kita merasa tidak percaya diri dan tidak nyaman.

Namun, dengan menjaga kebersihan tubuh dan gaya hidup yang sehat, kita dapat mengatasi masalah ini dengan mudah. Jadi, bau ketiak, siapa takut?

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article