jfid- Bagi kaum wanita, diet sering kali merupakan sebuah petualangan panjang dan penuh tantangan.
Keinginan untuk memiliki tubuh yang ideal dan sehat mendorong banyak wanita untuk mencoba berbagai cara, termasuk mengatur pola makan.
Salah satu elemen penting dalam diet yang seringkali mendapat perhatian khusus adalah konsumsi gula.
Mitos dan Fakta tentang Konsumsi Gula saat Diet
Banyak wanita yang beranggapan bahwa diet berarti harus menghindari gula sepenuhnya.
Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar. Gula tetap dibutuhkan oleh tubuh sebagai sumber energi utama.
Namun, konsumsi gula yang berlebihan dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan dan menghambat proses penurunan berat badan.
Batas Konsumsi Gula Harian untuk Wanita yang Diet
Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, batas konsumsi gula harian untuk wanita adalah 50 gram atau setara dengan 5-9 sendok teh.
Jumlah ini setara dengan 10% dari total kebutuhan kalori harian.
Namun, American Heart Association (AHA) memberikan rekomendasi yang lebih ketat. AHA menyarankan agar konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 100 kalori per hari, atau sekitar 6 sendok teh untuk wanita.
Perlu diingat bahwa batas konsumsi gula ini berlaku untuk gula tambahan, bukan gula alami yang terdapat dalam buah-buahan dan susu.
Gula alami umumnya lebih sehat dan memberikan manfaat penting bagi tubuh, seperti serat dan vitamin.
Mengapa Membatasi Konsumsi Gula Penting untuk Diet?
Konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti:
Kenaikan Berat Badan: Gula berlebih diubah menjadi lemak dalam tubuh, menyebabkan penumpukan lemak dan kenaikan berat badan.
Diabetes: Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 dengan mengganggu regulasi insulin.
Penyakit Jantung: Gula dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan trigliserida, yang dapat menyumbat arteri dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
