Pengaruh Besar Fashion terhadap Citra Diri, Mood, dan Hubungan Sosial

ZAJ
By ZAJ
6 Min Read
Pengaruh Besar Fashion terhadap Citra Diri, Mood, dan Hubungan Sosial
Pengaruh Besar Fashion terhadap Citra Diri, Mood, dan Hubungan Sosial

Fashion tidak hanya dipengaruhi oleh mood, tetapi juga dapat memengaruhi mood. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa cara berpakaian dapat mempengaruhi emosi, kognisi, dan perilaku seseorang.

Misalnya, seseorang yang berpakaian rapi dan modis dapat merasa lebih positif, optimis, dan bersemangat. Sebaliknya, seseorang yang berpakaian acak dan tidak peduli dapat merasa lebih negatif, pesimis, dan malas.

Salah satu konsep yang menjelaskan fenomena ini adalah Enclothed Cognition, yaitu pakaian yang digunakan dapat memengaruhi emosi, kognisi, dan performa sesuai dengan prototipe pakaian tersebut.

Dalam eksperimennya, Adam & Galinsky (2012) memiliki ide bahwa pakaian memiliki pengaruh sesuai dengan seragam yang dipakai.

Misalnya, seseorang yang memakai jas dokter dapat merasa lebih berhati-hati, teliti, dan profesional. Sebaliknya, seseorang yang memakai jas tukang dapat merasa lebih santai, kreatif, dan praktis.

Oleh karena itu, cara berpakaian dapat menjadi salah satu strategi untuk mengatasi bad mood atau meningkatkan mood.

Dengan memilih pakaian yang sesuai dengan tujuan, harapan, dan keinginan, seseorang dapat merasa lebih termotivasi, fokus, dan produktif.

Selain itu, dengan memilih pakaian yang sesuai dengan suasana hati, seseorang dapat merasa lebih nyaman, lega, dan bahagia.

Fashion sebagai Penentu Hubungan Sosial

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article