jfid – Pada tanggal 14 Januari 2024, gemerlap keindahan terpancar di Istana Nurul Iman, Brunei Darusalam, ketika acara resmi pernikahan Pangeran Mateen dan Anisha Rosnah berlangsung.
Sebuah momen yang tak terlupakan yang dihadiri oleh sejumlah tamu terhormat dari berbagai penjuru dunia, termasuk sosok yang tak kalah mengagumkan, yaitu Siti Hediati Hariyadi atau akrab disapa Titiek Soeharto.
Titiek Soeharto, putri dari pemimpin Orde Baru, Soeharto, tampil menawan dalam acara tersebut. Mengenakan busana adat Bugis, ia mempesona dengan setelan baju bodo berwarna hijau tua yang dipilihnya dari Makassar, Sulawesi Selatan.
Keanggunan busana tersebut semakin terpancar dengan kehadiran lipa sabbe, sarung tenun khas Bugis yang dihiasi motif kotak-kotak hijau dan emas².
Namun, keindahan Titiek tidak hanya terletak pada pilihan busananya. Ia melengkapi penampilannya dengan aksesori yang serasi, seperti Saloko Pinang Goyang, aksesoris kepala mirip mahkota, kalung kuningan, anting, dan gelang tabung khas Bugis yang dikenal sebagai ponto.
Sebagai sentuhan akhir, clutch yang dipilihnya menyempurnakan penampilannya dalam acara istimewa tersebut.
Tak hanya sebagai tamu undangan, Titiek Soeharto juga terlihat antusias berfoto bersama pengantin baru, kemudian membagikan momen tersebut di akun Instagramnya.
Tidak hanya itu, ia juga menunjukkan undangan pernikahan pribadinya yang dikirim oleh raja Brunei, Sultan Hassanal Bolkiah. Respons positif dari netizen pun mengalir deras, memuji penampilannya yang mempesona dalam berbusana Bugis.
Dengan keanggunan dan keeleganan yang ia perlihatkan, Titiek Soeharto berhasil membawa keunikan dan keindahan budaya Indonesia ke panggung internasional.
Penampilannya memberikan bukti nyata bahwa busana adat Indonesia mampu bersinar dan diakui dengan baik dalam berbagai acara formal di tingkat internasional. Sebuah pencapaian luar biasa yang membanggakan bagi Indonesia.
