jfid – Sarti Baduy, seorang selebgram asal komunitas Baduy Luar di Kabupaten Lebak, Banten, kini semakin dikenal luas di media sosial.
Gadis muda ini memanfaatkan platform seperti Instagram dan TikTok untuk mempromosikan keindahan budaya dan tradisi Suku Baduy.
Melalui konten-konten yang dia bagikan, Sarti tidak hanya menampilkan kecantikan alamiah, tetapi juga mengedukasi pengikutnya tentang kehidupan dan adat istiadat sukunya.
Keunikan Suku Baduy
Suku Baduy, salah satu suku adat di Indonesia, dikenal karena kuatnya memegang adat dan tradisi yang diwariskan oleh leluhur mereka.
Suku ini terbagi menjadi dua kelompok utama: Baduy Dalam dan Baduy Luar. Baduy Dalam dikenal lebih ketat dalam menjaga tradisi dan menolak pengaruh modernisasi, sementara Baduy Luar lebih terbuka terhadap dunia luar.
Perbedaan ini juga tercermin dalam pakaian mereka; Baduy Dalam memakai pakaian berwarna putih, sedangkan Baduy Luar mengenakan pakaian hitam.
Sarti dan Peran Media Sosial
Sebagai bagian dari komunitas Baduy Luar, Sarti berhasil menarik perhatian ribuan pengikut di media sosial. Dengan latar belakang alam yang asri dan gaya hidup yang sederhana, Sarti memperlihatkan sisi eksotis dan alami dari Suku Baduy.
Konten-kontennya tidak hanya fokus pada kehidupan sehari-hari, tetapi juga pada ritual-ritual dan festival budaya yang sering kali tidak diketahui oleh masyarakat luas.
Salah satu unggahannya yang populer adalah video tentang proses pembuatan kain tenun tradisional Baduy, yang menggabungkan keterampilan tangan dengan pola-pola khas yang diwariskan secara turun-temurun.
Video ini tidak hanya mendapatkan banyak like dan komentar positif, tetapi juga mengundang rasa ingin tahu dan kekaguman terhadap kekayaan budaya Baduy.
Menjaga Tradisi di Era Modern
Walaupun Sarti aktif di media sosial, dia tetap menghormati dan menjaga adat istiadat sukunya. Melalui setiap postingannya, Sarti selalu menekankan pentingnya menjaga tradisi dan identitas budaya, bahkan di tengah gempuran modernisasi.
Ini adalah salah satu cara dia untuk memastikan bahwa warisan budaya Suku Baduy tetap hidup dan dihargai oleh generasi muda, baik di dalam maupun di luar komunitas Baduy.
Sarti juga berperan sebagai jembatan antara komunitas Baduy dan masyarakat luar. Dengan gaya komunikasinya yang ramah dan informatif, dia berhasil membuat orang-orang dari berbagai latar belakang tertarik untuk belajar lebih banyak tentang Suku Baduy.
Ini penting dalam konteks pelestarian budaya di era digital, di mana informasi dapat dengan cepat menyebar dan mempengaruhi persepsi publik.
Tantangan dan Harapan
Namun, perjalanan Sarti tidak tanpa tantangan. Di satu sisi, ada tekanan untuk tetap autentik dan tidak terpengaruh oleh gaya hidup modern yang bertentangan dengan nilai-nilai Baduy.
Di sisi lain, ada tantangan teknis dalam hal akses internet dan teknologi yang terbatas di daerah pedalaman.
Meskipun demikian, Sarti tetap berkomitmen untuk menggunakan media sosial sebagai alat untuk mempromosikan dan melestarikan budaya sukunya.
Ke depan, Sarti berharap dapat menginspirasi lebih banyak anak muda dari komunitas adat lain untuk bangga dan mempromosikan budaya mereka sendiri.
“Saya ingin menunjukkan bahwa kita bisa merangkul kemajuan teknologi tanpa harus meninggalkan identitas budaya kita,” ujarnya dalam sebuah wawancara.
Kesimpulan
Sarti Baduy adalah contoh nyata bagaimana tradisi dan modernisasi dapat berjalan beriringan.
Dengan kecantikan alami dan dedikasinya untuk mempromosikan budaya, dia berhasil mengangkat nama Suku Baduy ke panggung nasional dan internasional.
Melalui upaya dan semangatnya, Sarti membuktikan bahwa identitas budaya dapat tetap hidup dan relevan di era digital ini.
