Setelah adonan diwarnai, proses pembentukan motif dimulai. Ini adalah tahap yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.
Biasanya, pembuat kue lapis menggunakan cetakan khusus yang berfungsi untuk mencetak motif yang diinginkan pada setiap lapisan adonan.
Motif-motif ini bisa beragam, mulai dari motif bunga, geometris, hingga motif-motif tradisional yang mewakili budaya Indonesia.
Setiap lapisan adonan dicetak dengan motif yang berbeda, dan kemudian dilakukan proses penumpukan.
Lapisan pertama dituangkan dan dipanggang hingga setengah matang, lalu dilanjutkan dengan lapisan berikutnya dan seterusnya hingga semua adonan habis.
Setiap lapisan harus matang sempurna sebelum lapisan berikutnya ditambahkan untuk menghasilkan tekstur yang khas dari kue lapis.
Pewarnaan Alami dan Estetika
Penggunaan pewarna makanan alami atau buatan dalam kue lapis cantik tidak hanya untuk memberikan warna yang cerah dan menarik, tetapi juga untuk menambah dimensi estetika.
Pewarna alami seperti pandan, kunyit, atau stroberi tidak hanya memberikan warna yang indah tetapi juga aroma alami yang menyatu dengan rasa kue lapis.