Kisah Nyata Para Penambang yang Bertahan Hidup di Bawah Tanah (The 33 Film)

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
6 Min Read
Kisah Nyata Para Penambang Yang Bertahan Hidup Di Bawah Tanah
Kisah Nyata Para Penambang Yang Bertahan Hidup Di Bawah Tanah
- Advertisement -

jfid – Film The 33 yang tayang di Bioskop Trans TV pada Jumat, 20 Oktober 2023 pukul 21.00 WIB, mengisahkan peristiwa nyata yang menimpa 33 pekerja tambang di Chili pada tahun 2010.

Selama 69 hari, mereka terperangkap di dalam tambang San Jose yang runtuh akibat kelalaian pemiliknya. Bagaimana mereka bisa bertahan hidup di bawah tanah dengan kondisi yang sangat ekstrem? Simak ulasan berikut ini.

Ledakan Maut

Pada tanggal 5 Agustus 2010, sekelompok 33 pekerja tambang dari kota Copiapo, Chili, sedang bekerja di kedalaman 622 meter di tambang San Jose.

Tambang ini merupakan salah satu tambang tembaga dan emas terbesar di Chili, yang menjadi sumber penghidupan bagi banyak penduduk setempat.

Ad image

Salah satu dari mereka adalah Mario Sepúlveda (diperankan oleh Antonio Banderas), seorang suami dan ayah yang bertanggung jawab atas keluarganya.

Namun, nasib malang menimpa mereka ketika terjadi sebuah ledakan besar yang menghancurkan satu-satunya jalan keluar dari tambang.

Ledakan itu disebabkan oleh ketidakstabilan struktur tambang yang diabaikan oleh pemiliknya. Akibatnya, para pekerja terjebak di dalam tanah tanpa ada harapan untuk bisa keluar.

Ruang Penyelamatan

Para pekerja yang terjebak segera mencari tempat perlindungan di sebuah ruang penyelamatan yang berada di dalam tambang. Namun, mereka mendapati bahwa ruang itu tidak memiliki fasilitas yang memadai untuk menunjang kehidupan mereka.

Radio komunikasi tidak berfungsi, peralatan medis kosong, dan makanan sangat sedikit. Mereka hanya memiliki persediaan makanan untuk tiga hari, yang harus dibagi untuk 33 orang.

Mario Sepúlveda muncul sebagai pemimpin di antara para pekerja, mengatur jatah makanan dan menjaga semangat kelompok dari keputusasaan.

Dia juga mencoba untuk membuat kontak dengan dunia luar dengan cara mengetuk-ngetuk pipa air yang ada di ruang penyelamatan. Namun, upaya itu sia-sia karena tidak ada yang mendengar suara mereka.

Penyelamatan

Sementara itu, di permukaan tanah, keluarga para pekerja berkumpul di depan gerbang tambang, menuntut agar perusahaan dan pemerintah melakukan sesuatu untuk menyelamatkan orang-orang yang mereka cintai. Mereka tidak mau meninggalkan tempat itu sampai ada kabar baik dari dalam tambang.

Pemerintah Chili akhirnya turun tangan dan memerintahkan penggunaan pengeboran untuk mencapai para pekerja yang terperangkap. Mereka juga mendatangkan ahli-ahli dari berbagai negara untuk membantu proses penyelamatan.

Namun, pengeboran itu tidak mudah dilakukan karena medan yang sulit dan tebalnya batuan yang harus ditembus.

Beberapa lubang bor pertama meleset dari target mereka dan tidak berhasil menemukan ruang penyelamatan. Hingga akhirnya, pada tanggal 22 Agustus 2010, setelah 17 hari terperangkap, ada satu lubang bor yang berhasil mencapai ruang penyelamatan. Para pekerja menempelkan sebuah catatan ke mata bor untuk memberi tahu bahwa mereka masih hidup.

Kontak dengan Dunia Luar

Setelah mendapat kabar gembira itu, pemerintah segera mengirimkan makanan baru, pakaian bersih, obat-obatan, dan peralatan komunikasi ke dalam tambang melalui lubang bor tersebut. Para pekerja pun bisa berbicara dengan keluarga mereka melalui televisi kecil yang dipasang di ruang penyelamatan.

Selain itu, mereka juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk Presiden Chili saat itu Sebastián Piñera (diperankan oleh Bob Gunton), Paus Benediktus XVI, dan bintang sepak bola Cristiano Ronaldo.

Mereka juga mendapat bantuan psikologis dari seorang ahli bernama Alberto Iturra (diperankan oleh Rodrigo Santoro) yang memberi mereka saran dan motivasi untuk tetap kuat.

Evakuasi

Meskipun sudah bisa berkomunikasi dengan dunia luar, para pekerja masih harus menunggu proses evakuasi yang memakan waktu lama. Pemerintah mempersiapkan sebuah sistem pengeboran kedua yang lebih besar dan lebih cepat untuk mengambil para pekerja satu per satu.

Sistem itu disebut sebagai Plan B, yang menggunakan sebuah kapsul baja bernama Phoenix yang dilengkapi dengan oksigen, kamera, dan mikrofon.

Pada tanggal 13 Oktober 2010, setelah 69 hari terperangkap, proses evakuasi dimulai. Satu per satu, para pekerja diangkat ke permukaan tanah dengan menggunakan kapsul Phoenix.

Proses itu berlangsung selama 24 jam dan disaksikan oleh jutaan orang di seluruh dunia melalui televisi.

Akhir Bahagia

Akhirnya, semua pekerja berhasil diselamatkan dengan selamat dan dipeluk oleh keluarga mereka. Mereka juga mendapat sambutan hangat dari Presiden Piñera dan masyarakat Chili.

Mereka dianggap sebagai pahlawan yang berhasil mengalahkan kematian dengan kekuatan iman dan persaudaraan.

Film The 33 adalah sebuah film yang menginspirasi dan menyentuh hati. Film ini tidak hanya menampilkan aksi-aksi dramatis di dalam tambang, tetapi juga emosi-emosi yang dirasakan oleh para pekerja dan keluarga mereka.

Film ini juga menunjukkan betapa pentingnya solidaritas, kerjasama, dan harapan dalam menghadapi situasi sulit.

Film The 33 dibintangi oleh aktor-aktor ternama seperti Antonio Banderas, Rodrigo Santoro, Juliette Binoche, Lou Diamond Phillips, Gabriel Byrne, James Brolin, dan lain-lain.

Film ini disutradarai oleh Patricia Riggen dan ditulis oleh Mikko Alanne, Craig Borten, dan Michael Thomas.

Film ini didasarkan pada buku Deep Down Dark: The Untold Stories of 33 Men Buried in a Chilean Mine, and the Miracle That Set Them Free karya Hector Tobar.

- Advertisement -
Share This Article