Habib Rizieq Kritik Biaya Kuliah Mahal di Indonesia

Noer Huda
2 Min Read
Habib Rizieq Kritik Biaya Kuliah Mahal di Indonesia (Ilustrasi)
Habib Rizieq Kritik Biaya Kuliah Mahal di Indonesia (Ilustrasi)

jfid – Habib Rizieq Shihab (HRS) kembali mencuat dalam sorotan publik dengan kritik pedasnya terhadap biaya pendidikan di Indonesia dalam sebuah ceramah yang viral di media sosial.

Dalam video potongannya yang menyebar luas di platform X, HRS menyoroti tantangan kemiskinan dan ketimpangan sosial yang masih dihadapi oleh banyak masyarakat Indonesia.

Kritiknya terhadap kebijakan ‘naturalisasi’ dokter asing oleh pemerintah sebagai solusi atas kekurangan tenaga medis di Indonesia juga menjadi sorotan utama dalam ceramahnya.

“Eh sekarang Kementerian Kesehatan mengatakan, kita perlu dokter-dokter naturalisasi. Yeee… Lu kira main bola. Main bola naturalisasi, pemain asing disuruh jadi pemain kita, eh dokter digituin juga, alasannya apa? Karena Indonesia kekurangan dokter,” Ucap HRS dalam ceramahnya.

Lebih jauh, HRS menyoroti biaya kuliah di fakultas kedokteran yang menurutnya sangat tinggi, menjadi penghalang utama bagi banyak orang untuk mengejar impian menjadi dokter.

“Kenapa mereka tidak kuliah di fakultas kedokteran? Karena kuliah di sana mahal, ratusan juta (rupiah). Nggak punya duit ratusan juta, jangan mimpi kuliah di fakultas kedokteran,” lanjutnya.

Dalam pandangannya, HRS mengkritik kebijakan biaya pendidikan yang tinggi ini sebagai pembatas aksesibilitas terhadap pendidikan yang seharusnya menjadi hak setiap warga negara.

Dia menyerukan agar pemerintah memberikan akses pendidikan kedokteran secara gratis untuk mendorong lebih banyak generasi muda Indonesia meniti karir sebagai tenaga medis yang dibutuhkan negara.

“Rasain lu kuliah mahal. Yang dipilih dia lagi, diajak berubah nggak mau, rasain!” serunya, disambut tawa dari jemaahnya.

Ceramah ini mendapat respons hangat dari berbagai kalangan masyarakat, khususnya di media sosial, yang menyambut baik pandangan HRS terkait isu-isu sosial dan pendidikan di Indonesia.

Pendapatnya memperluas diskusi publik tentang pentingnya keadilan dalam akses pendidikan dan peran pemerintah dalam memastikan setiap warga negara memiliki kesempatan yang adil untuk mengembangkan potensi mereka.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article