Gibran Rakabuming, Si Anak Jokowi yang Kaya Raya di Usia Muda!

Noer Huda
3 Min Read

jfid – Pertanyaan seputar kekayaan seorang tokoh publik selalu menjadi sorotan. Gibran Rakabuming Raka, tidak hanya dikenal sebagai putra Presiden Joko Widodo, namun juga sebagai seorang Wali Kota Solo yang sukses mengukir jejak dalam dunia bisnis.

Dengan kekayaan mencapai Rp 26 miliar menurut LHKPN yang diajukan ke KPK pada Januari 2023, kini tumbuh pertanyaan: dari mana saja sumber kekayaannya tersebut?

Sebagian besar kekayaan Gibran berasal dari properti senilai Rp 15,4 miliar, mencakup tanah dan bangunan, yang menjadi aset utamanya. Namun, tidak hanya bergantung pada warisan, Gibran juga membangun kerajaan kuliner yang solid.

Melalui Markobar, kedai martabak yang telah merambah lebih dari 100 cabang di seluruh Indonesia, bisnis kulinernya berhasil meraih omzet mencapai Rp 1,5 miliar per bulan. Tak hanya itu, Goola dan Sang Pisang, sebagai bagian dari portofolio bisnisnya, juga tumbuh pesat di pasaran.

Namun, jauh sebelum merajai ranah kuliner, Gibran sudah menjajaki bisnis lain. Bisnis catering, laundry, dan pabrik es menjadi bagian penting dari diversifikasi usahanya.

Chili Pari, Mama Laundry, dan Diamond Ice masing-masing memberikan kontribusi keuntungan yang tak terbantahkan dalam portofolio bisnisnya.

Kini, di tengah kesuksesannya sebagai wali kota dan pengusaha, Gibran ditarik ke panggung politik sebagai calon wakil presiden bersama Prabowo Subianto pada Pilpres 2024. Sebagai cawapres termuda dalam sejarah Indonesia, usianya yang baru 36 tahun memberikan dinamika tersendiri pada politik tanah air.

Sementara banyak yang menyambut positif langkah politiknya, tetap ada sorotan tajam terhadap dinamika bisnis dan politik yang bisa menjadi pertanyaan kritis. Bagaimana relasi antara kekayaan dan kiprah politik Gibran? Apakah ada potensi konflik kepentingan atau kolusi antara bisnis dan kepentingan yang akan mungkin timbul nantinya?

Sebagai figur muda yang membidik kursi wakil presiden, Gibran harus menghadapi sorotan tajam dari berbagai sudut pandang.

Bukan hanya menjadi penerus politik, tetapi juga mempertanggungjawabkan peranannya, khususnya terkait transparansi sumber daya kekayaannya. Perlu adanya transparansi yang lebih jelas untuk membangun kepercayaan publik yang kokoh.

Pada akhirnya, pertanyaan mengenai Gibran, baik sebagai pengusaha sukses, wali kota yang berprestasi, atau potensi cawapres, menyoroti peran pentingnya dalam memberikan contoh tentang bagaimana menjalankan kekuasaan dan pengaruh.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article