jfid – Sejak awal November 2023, dunia digemparkan oleh aksi boikot produk Israel yang dilakukan oleh berbagai negara, termasuk Indonesia.
Aksi ini merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang terus mengalami penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel.
Namun, apa saja produk Israel yang diboikot? Dan apa alasan di balik boikot tersebut?
Gerakan BDS: Boikot, Divestasi, dan Sanksi
Aksi boikot produk Israel tidak terlepas dari gerakan Boycott, Divestment and Sanctions (BDS), yang merupakan gerakan protes global yang tidak melibatkan kekerasan.
Gerakan ini berupaya melakukan boikot ekonomi dan budaya terhadap Israel, divestasi keuangan dari negara tersebut, dan sanksi pemerintah untuk menekan pemerintah Israel agar mematuhi hukum internasional dan mengakhiri kebijakan kontroversialnya terhadap Palestina.
Gerakan BDS diluncurkan pada tahun 2005 oleh 170 serikat pekerja Palestina, jaringan pengungsi, organisasi wanita, asosiasi profesional, komite perlawanan populer dan kelompok masyarakat sipil Palestina lainnya.
Gerakan ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai tokoh dunia, seperti aktivis hak asasi manusia Desmond Tutu, ilmuwan Stephen Hawking, musisi Roger Waters, dan penulis Alice Walker..
Gerakan BDS tidak hanya mencakup produk dan perusahaan Israel, tetapi juga perusahaan besar internasional yang diyakini terlibat dalam gerakan penindasan terhadap rakyat Palestina.
Berbagai kelompok BDS di seluruh dunia mungkin mencantumkan berbagai produk dan perusahaan yang diboikot, tetapi Komite Nasional BDS saat ini berfokus pada beberapa target strategis.
Daftar Produk Israel yang Diboikot
Berikut adalah daftar produk Israel yang menuai boikot dari laman resmi BDS Movement:
HP
Produk perangkat teknologi Hewlett Packard (HP) disebut membantu menjalankan sistem ID biometrik yang digunakan Israel untuk membatasi pergerakan warga Palestina.
HP juga menyediakan layanan IT untuk tentara Israel dan penjara-penjara di mana tahanan politik Palestina ditahan tanpa pengadilan.
Siemens
Perusahaan teknologi Jerman ini dituduh mendukung pembangunan infrastruktur militer Israel di wilayah pendudukan Palestina. Siemens juga menyediakan peralatan untuk pembangkit listrik di Gaza yang diblokade oleh Israel.
AXA
Perusahaan asuransi Prancis ini dikritik karena memiliki saham di tiga bank Israel yang terlibat dalam pembiayaan pembangunan permukiman ilegal Israel di wilayah Palestina.
AXA juga memiliki saham di Elbit Systems, sebuah perusahaan senjata Israel yang memproduksi drone dan senjata kimia yang digunakan untuk menyerang warga sipil Palestina.
Puma
Perusahaan olahraga Jerman ini menjadi sponsor internasional tunggal Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA), yang mencakup tim-tim dari permukiman ilegal Israel.
Dengan demikian, Puma dikatakan secara langsung mendukung pelanggaran hak asasi manusia dan hukum internasional oleh Israel.
Buah dan Sayuran Israel
Produk-produk pertanian dari Israel sering kali berasal dari tanah-tanah yang dirampas dari petani Palestina.
Selain itu, produk-produk ini juga menggunakan sumber daya alam seperti air dan listrik yang dicuri dari warga Palestina.
Beberapa produk pertanian Israel yang diboikot antara lain adalah buah zaitun, jeruk, anggur, kurma, alpukat, dan teh herbal.
Soda Stream
Perusahaan minuman karbonasi ini memiliki pabrik di wilayah pendudukan ilegal Israel di Tepi Barat. Soda Stream juga diduga melakukan diskriminasi terhadap pekerja Palestina yang bekerja di pabrik tersebut.
Ahava
Perusahaan kosmetik ini memproduksi produk-produk kecantikan yang menggunakan lumpur dan mineral dari Laut Mati, yang merupakan sumber daya alam yang dicuri dari warga Palestina. Ahava juga memiliki pabrik di permukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
Sabra
Perusahaan makanan ini memproduksi hummus, salad, dan makanan Timur Tengah lainnya. Sabra dimiliki oleh Strauss Group, sebuah perusahaan Israel yang mendukung unit-unit militer Israel yang terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Palestina.
Dampak dan Tantangan Boikot Produk Israel
Gerakan boikot produk Israel telah menimbulkan dampak positif bagi perjuangan rakyat Palestina. Beberapa contoh dampaknya antara lain adalah:
Beberapa perusahaan multinasional, seperti Veolia, Orange, dan G4S, telah menghentikan atau mengurangi keterlibatan mereka dengan proyek-proyek Israel di wilayah pendudukan Palestina.
Beberapa universitas, gereja, serikat pekerja, dan organisasi masyarakat sipil di berbagai negara telah mengumumkan divestasi dari perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel.
Beberapa artis, musisi, dan akademisi dunia telah menolak untuk tampil atau bekerja sama dengan institusi-institusi Israel atau yang didukung oleh Israel.
Beberapa negara, seperti Afrika Selatan, Irlandia, dan Malaysia, telah mengambil langkah-langkah untuk memberlakukan sanksi atau pembatasan terhadap produk-produk Israel.
Namun, gerakan boikot produk Israel juga menghadapi tantangan dan hambatan dari berbagai pihak. Beberapa contoh tantangannya antara lain adalah:
Pemerintah Israel dan sekutu-sekutunya, terutama Amerika Serikat, telah melakukan upaya-upaya untuk melawan gerakan BDS dengan cara mengeluarkan undang-undang, kebijakan, dan kampanye yang bertujuan untuk mendiskreditkan, mengkriminalisasi, atau menghambat gerakan tersebut.
Beberapa perusahaan Israel dan internasional telah melakukan tindakan-tindakan untuk menghindari atau menyembunyikan keterlibatan mereka dengan Israel atau wilayah pendudukan Palestina, misalnya dengan mengubah label produk, memindahkan pabrik, atau menggunakan nama-nama lain.
Beberapa konsumen masih belum menyadari atau peduli dengan isu-isu yang berkaitan dengan produk-produk Israel atau perusahaan-perusahaan yang terkait dengan Israel.
Beberapa konsumen juga masih sulit untuk menemukan alternatif produk-produk yang tidak berasal dari Israel atau yang tidak mendukung Israel.
Kesimpulan
Daftar boikot produk Israel merupakan salah satu bentuk aksi solidaritas terhadap rakyat Palestina yang terus menderita akibat penindasan dan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel.
Daftar ini mencakup produk-produk dan perusahaan-perusahaan yang berasal dari Israel atau yang terlibat dalam kebijakan-kebijakan kontroversial Israel terhadap Palestina.
Gerakan boikot ini telah menimbulkan dampak positif bagi perjuangan Palestina, tetapi juga menghadapi tantangan dan hambatan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, gerakan ini membutuhkan dukungan dan partisipasi yang lebih luas dan kuat dari masyarakat dunia.