Dua Pesawat Super Tucano TNI AU Jatuh di Pasuruan, Diduga Akibat Gangguan Teknis dan Cuaca Buruk

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read
Dua Pesawat Super Tucano Tni Au Jatuh Di Pasuruan, Diduga Akibat Gangguan Teknis Dan Cuaca Buruk
Dua Pesawat Super Tucano Tni Au Jatuh Di Pasuruan, Diduga Akibat Gangguan Teknis Dan Cuaca Buruk

jfid – Dua pesawat tempur taktis Super Tucano milik TNI AU jatuh di wilayah Pasuruan, Jawa Timur, pada hari Selasa, 16 November 2023. Kecelakaan tersebut menewaskan dua pilot dan melukai dua warga sipil yang berada di lokasi kejadian.

Penyebab pasti kecelakaan masih dalam penyelidikan oleh tim TNI AU, namun dugaan awal adalah akibat gangguan teknis dan cuaca buruk.

Menurut keterangan Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati, kedua pesawat tersebut sedang melakukan latihan terbang bersama di kawasan Pegunungan Tengger, Pasuruan.

Pesawat dengan nomor registrasi TT 3109 dan TT 3110 lepas landas dari Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, sekitar pukul 09.00 WIB. Pesawat-pesawat itu dikemudikan oleh Mayor Pnb Rizky Aditya dan Kapten Pnb Yoga.

Sekitar pukul 09.30 WIB, kedua pesawat mengalami gangguan komunikasi dengan menara kontrol dan hilang dari radar.

Saksi mata di lokasi mengatakan bahwa mereka mendengar suara ledakan keras dan melihat asap hitam di langit.

Tidak lama kemudian, mereka melihat dua pesawat jatuh di dua lokasi berbeda, yakni di Desa Keduwung dan Desa Kedungrejo, Kecamatan Tosari.

Tim SAR gabungan dari TNI AU, Basarnas, Polri, dan BPBD segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan. Sayangnya, kedua pilot ditemukan sudah tidak bernyawa di dalam kokpit pesawat.

Sedangkan dua warga sipil yang berada di dekat lokasi jatuhnya pesawat mengalami luka-luka akibat terkena serpihan pesawat dan dibawa ke rumah sakit terdekat.

Kadispenau mengatakan bahwa penyebab kecelakaan masih dalam penyelidikan oleh tim identifikasi TNI AU.

Namun, ia mengungkapkan bahwa ada kemungkinan kecelakaan terjadi akibat gangguan teknis pada pesawat atau cuaca buruk di kawasan Pegunungan Tengger.

Ia menambahkan bahwa kedua pesawat tersebut sudah menjalani perawatan rutin dan pemeliharaan sesuai prosedur.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim identifikasi. Apakah ada faktor human error, faktor teknis, atau faktor cuaca. Kami akan sampaikan secara transparan kepada publik,” ujar Agung.

Ia juga menyampaikan duka cita yang mendalam atas gugurnya dua pahlawan bangsa yang bertugas menjaga kedaulatan udara Indonesia. Ia mengatakan bahwa TNI AU akan memberikan bantuan dan perlindungan kepada keluarga korban.

Ia juga meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Indonesia untuk keselamatan dan kesehatan para penerbang TNI AU.

Pesawat Super Tucano adalah pesawat tempur taktis yang diproduksi oleh perusahaan Brasil, Embraer Defence and Security.

Pesawat ini memiliki kemampuan untuk melakukan serangan udara ke darat, pengintaian, dan dukungan udara dekat.

TNI AU memiliki 16 unit pesawat Super Tucano yang dioperasikan oleh Skadron Udara 21 di Malang.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article