Cara Memanggil Kucing dengan Bahasa Universal: Tips dan Trik dari Para Ahli

ZAJ
By ZAJ
3 Min Read

jfid – Panggilan kucing dengan kata “puss, puss” adalah salah satu cara yang umum digunakan oleh manusia untuk menarik perhatian kucing.

Namun, tidak semua orang di dunia menggunakan panggilan ini. Ada berbagai bahasa dan budaya yang memiliki cara berbeda untuk memanggil kucing.

Menurut salah satu sumber, panggilan “puss, puss” berasal dari bahasa Inggris kuno yang berarti “kucing”.

Kata ini kemudian menyebar ke beberapa negara lain yang berbahasa Inggris atau memiliki pengaruh Inggris, seperti Amerika Serikat, Australia, Kanada, Irlandia, dan Afrika Selatan.

Selain itu, ada juga beberapa negara yang menggunakan panggilan serupa dengan “puss, puss”, seperti:

  • Belanda: “poes, poes”
  • Denmark: “mis, mis”
  • Swedia: “kiss, kiss”
  • Norwegia: “pus, pus”
  • Finlandia: “kisu, kisu”
  • Estonia: “kiisu, kiisu”
  • Latvia: “kakis, kakis”
  • Lituania: “kacis, kacis”

Namun, ada juga negara yang memiliki panggilan yang sangat berbeda dengan “puss, puss”, seperti:

  • Jepang: “nyan, nyan” atau “nya-o”
  • Korea: “ya-ong”
  • Cina: “miao, miao”
  • Thailand: “meo, meo”
  • Vietnam: “meo, meo” atau “meo-meo”
  • India: “meow, meow” atau “billi”
  • Turki: “miyav, miyav”
  • Rusia: “kis-kis” atau “mur-mur”
  • Prancis: “minou, minou” atau “miaou”
  • Spanyol: “michi, michi” atau “miau”
  • Italia: “micio, micio” atau “miao”
  • Jerman: “mieze, mieze” atau “miau”

Panggilan-panggilan ini mungkin mencerminkan suara kucing di mata manusia atau budaya setempat. Ada juga kemungkinan bahwa panggilan ini dipengaruhi oleh legenda atau mitos tentang kucing di negara tersebut.

Salah satu contoh adalah Maneki Neko, patung kucing yang dipercaya membawa keberuntungan di Jepang. Patung ini menggambarkan kucing yang mengangkat tangan seolah memanggil manusia. Menurut salah satu legenda, ada seorang biksu yang hidup bersama seekor kucing di sebuah kuil.

Suatu hari, ada seorang samurai yang lewat di depan kuil dan melihat kucing itu mengangkat tangan seolah mengundangnya masuk. Samurai itu merasa penasaran dan memutuskan untuk mengikuti panggilan kucing itu.

Tidak lama setelah itu, terjadi badai hebat dan samurai itu selamat dari bahaya. Samurai itu merasa berterima kasih kepada kucing dan biksu itu dan kemudian menjadi donatur kuil tersebut. Sejak saat itu, Maneki Neko menjadi simbol keberuntungan dan kemakmuran.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article