jfid – Asics, sebuah perusahaan multinasional asal Jepang yang dikenal dengan produk sportswear-nya, saat ini menjadi sorotan publik.
Pertanyaan yang muncul adalah, apakah Asics mendukung Israel di tengah konflik Israel-Palestina?
Hubungan Asics dengan Israel
Asics telah mempromosikan merek mereka di Israel melalui situs web resmi dan akun Instagram mereka (@asicsisrael).
Selain itu, Asics juga berinvestasi di Seevix Material Sciences, sebuah perusahaan Israel yang mengembangkan spidersilk sintetis.
Keterlibatan Asics dengan kemajuan teknologi Israel melalui kolaborasi dengan produk SVX™ dari Seevix dalam pengembangan barang olahraga menimbulkan pertanyaan etis di tengah ketegangan geopolitik.
Pembentukan tim Asics Israel Frontrunner 2023 menambah kontroversi, karena menimbulkan pertanyaan tentang sikap dan kesesuaian budaya merek ini selama konflik Israel-Palestina.
Dampak bagi Konsumen
Konsumen sangat menghargai etika korporasi, namun hubungan Asics dengan Israel menimbulkan kekhawatiran tentang sikap mereka terhadap konflik tersebut.
Mendukung merek dengan koneksi semacam ini bertentangan dengan advokasi perdamaian.
Oleh karena itu, penting untuk menahan diri dari pembelian produk Asics karena hubungan ekonomi signifikan mereka dengan Israel, yang dilihat sebagai penindas Palestina.
Dengan menyelaraskan pilihan konsumen kita dengan prinsip kita, kita dapat mempromosikan akuntabilitas dan mendukung praktik etis.
Kesimpulan
Asics, sebagai perusahaan global, memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa operasi dan investasi mereka tidak berkontribusi pada pelanggaran hak asasi manusia.
Kontroversi ini menunjukkan betapa pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam bisnis global.
Konsumen memiliki kekuatan untuk mempengaruhi perubahan dengan membuat pilihan yang informasinya didasarkan pada nilai dan prinsip mereka.