“Mungkin kita berdua tidak pernah benar-benar menjadi teman, kamu lebih mirip seorang penipu.”
“Aku akan memaafkanmu, tapi itu bukan berarti aku akan percaya padamu lagi.”
“Jangan harap aku akan pernah melupakan bagaimana kamu telah membuatku terluka.”
“Kamu memang memiliki bakat dalam mematahkan hati orang lain, tapi sayangnya kamu tidak punya hati untuk diperbaiki.”
“Pengkhianatanmu membuatku belajar untuk lebih berhati-hati dalam memilih teman.”
“Sekarang aku tahu, teman yang baik tidak akan pernah berubah menjadi pengkhianat.”
“Aku tidak akan lagi memberikan kepercayaan kepada orang yang telah membuktikan dirinya sebagai seorang pengkhianat.”
“Mungkin saja suatu hari nanti kamu akan merasa sesak napas karena semua beban dari perbuatanmu yang terlalu berat untuk ditanggung.”
“Aku merindukan teman yang dulu, bukan pengkhianat yang sekarang.”
“Kamu membuatku mempertanyakan semua kenangan indah yang pernah kita bagikan bersama.”
