Valentine ala Jepang, Cewek Kasih Cokelat, Cowok Kasih Apa?

Noer Huda
3 Min Read
Valentine ala Jepang, Cewek Kasih Cokelat, Cowok Kasih Apa?
Valentine ala Jepang, Cewek Kasih Cokelat, Cowok Kasih Apa?

jfid – Hari kasih sayang atau Valentine adalah momen spesial bagi banyak orang di seluruh dunia, termasuk di Jepang. Namun, ada yang berbeda dengan cara merayakan Valentine di Negeri Sakura.

Di sana, perempuanlah yang akan memberikan cokelat kepada laki-laki, bukan sebaliknya.

Menurut Live Japan, tradisi ini mulai populer sejak tahun 1950-an, ketika toko-toko cokelat di Jepang membuat cokelat berbentuk hati untuk menarik pembeli.

Karena sistem patriarki yang kuat di Jepang, perempuan dianggap harus mengambil inisiatif untuk menyatakan perasaan mereka kepada laki-laki.

Tapi, jangan salah sangka. Cokelat yang diberikan oleh perempuan Jepang tidak selalu bermakna romantis. Ada beberapa jenis cokelat yang memiliki makna berbeda, tergantung kepada siapa cokelat itu diberikan.

Salah satu jenis cokelat yang paling umum adalah giri choco, yang artinya cokelat kewajiban.

Cokelat ini biasanya diberikan kepada keluarga, teman, atau rekan kerja, tanpa ada maksud apapun. Harganya pun relatif murah dan tidak spesial.

Jenis cokelat lainnya adalah honmei choco, yang artinya cokelat sejati. Cokelat ini diberikan kepada orang yang disukai atau dicintai oleh perempuan, seperti pacar atau suami. Biasanya, cokelat ini dibuat sendiri oleh perempuan atau dibeli dengan harga yang lebih mahal dan berkualitas.

Selain itu, ada juga jenis cokelat yang disebut tomo choco, yang artinya cokelat persahabatan. Cokelat ini diberikan oleh perempuan kepada teman-teman perempuan mereka, sebagai tanda persahabatan dan solidaritas.

Lalu, bagaimana dengan laki-laki? Apakah mereka hanya menerima cokelat tanpa memberikan balasan? Tentu saja tidak. Di Jepang, ada tradisi yang disebut White Day, yang jatuh pada tanggal 14 Maret, sebulan setelah Valentine.

White Day adalah hari di mana laki-laki memberikan balasan kepada perempuan yang telah memberikan cokelat kepada mereka.

Awalnya, balasan yang diberikan adalah marshmallow, karena banyaknya permen sisa Valentine yang diubah menjadi marshmallow.

Namun, seiring berjalannya waktu, balasan yang diberikan tidak hanya marshmallow, tetapi juga cokelat putih, bunga, makanan, perhiasan, atau pakaian bermerek. Balasan ini biasanya lebih mahal dan mewah daripada cokelat yang diterima.

Demikianlah tradisi Valentine dan White Day di Jepang, yang berbeda dengan negara-negara lain. Bagaimana dengan Anda? Apakah Anda tertarik untuk mencoba tradisi ini? Atau Anda lebih suka tradisi Valentine yang biasa?

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article