jfid – Jika Anda berada di New York pada tanggal 10 Februari 2024, Anda mungkin akan melihat sesuatu yang tidak biasa di langit kota.
Gedung Empire State, salah satu gedung pencakar langit yang paling terkenal di dunia, akan menyala dengan warna merah yang mencolok.
Apa sih maksudnya? Apakah ini adalah tanda bahwa New York sudah dikuasai oleh Tiongkok? Ataukah ini adalah bentuk solidaritas dengan masyarakat Tionghoa yang merayakan Tahun Baru Imlek? Atau mungkin ini hanya trik pemasaran untuk menarik perhatian orang?
Sejarah Penerangan Cahaya Merah di Empire State Building
Sebelum kita menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, mari kita lihat dulu sejarah di balik penerangan cahaya merah di Empire State Building.
Gedung ini, yang dibangun pada tahun 1931, memiliki tinggi 443,2 meter dan 102 lantai. Gedung ini sering memancarkan cahaya berbeda-beda sesuai dengan peristiwa atau perayaan tertentu.
Misalnya, gedung ini pernah menyala dengan warna hijau untuk Lebaran, biru dan putih untuk Hanukkah, dan merah dan hijau untuk Natal.
Untuk Tahun Baru Imlek, gedung ini memancarkan cahaya merah, yang merupakan warna yang melambangkan keberuntungan dan kemakmuran dalam budaya Tionghoa.
Penerangan cahaya merah di Empire State Building ini bukanlah hal yang baru. Gedung ini sudah melakukan hal ini sejak 24 tahun yang lalu, sebagai bentuk penghargaan dan penghormatan kepada masyarakat Tionghoa di New York.
Selain itu, gedung ini juga mengadakan berbagai acara untuk meramaikan perayaan Tahun Baru Imlek, seperti penampilan tarian tradisional Tionghoa, pameran seni, dan pop-up toko minuman boba.
Apa Makna Tahun Baru Imlek?
Tahun Baru Imlek adalah perayaan yang dirayakan oleh jutaan orang di seluruh dunia, terutama oleh masyarakat Tionghoa dan negara-negara yang terpengaruh oleh budaya Tionghoa.
Tahun ini, Tahun Baru Imlek jatuh pada tanggal 10 Februari 2024, yang menandai awal dari Tahun Naga Kayu. Naga adalah salah satu hewan zodiak Tionghoa yang paling beruntung, karena melambangkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kesuksesan.
Tahun Baru Imlek juga dikenal sebagai Festival Musim Semi, karena mewakili awal dari musim semi dan siklus alam yang baru.
Tahun Baru Imlek memiliki tradisi dan ritual yang kaya, seperti membersihkan rumah, memakai pakaian baru, memberi angpao, makan makanan khas, menyalakan kembang api, dan melakukan pawai atau barongsai.
Tujuan dari perayaan ini adalah untuk mengusir roh jahat, menarik keberuntungan, dan meningkatkan hubungan keluarga dan sosial.
Apa Dampak Penerangan Cahaya Merah di Empire State Building?
Penerangan cahaya merah di Empire State Building ini tentu saja menimbulkan berbagai reaksi dari orang-orang yang melihatnya. Bagi sebagian orang, hal ini adalah bentuk apresiasi dan inklusivitas terhadap keberagaman budaya yang ada di New York.
New York adalah kota yang dikenal sebagai “the Big Apple” atau “kota yang tidak pernah tidur”, karena memiliki populasi yang sangat beragam, termasuk masyarakat Tionghoa yang cukup besar, sekitar 600 ribu jiwa.
Mereka biasanya merayakan Tahun Baru Imlek dengan berbagai kegiatan, seperti pawai, barongsai, kembang api, dan perjamuan keluarga. Dengan menyala merah, Empire State Building menunjukkan bahwa kota ini menghargai dan merayakan perbedaan yang ada di antara penduduknya.
Bagi sebagian orang lain, hal ini adalah bentuk dominasi dan intimidasi dari kekuatan asing yang ingin menguasai New York.
Mereka merasa bahwa gedung ini seharusnya tidak memihak atau mendukung salah satu negara atau budaya tertentu, melainkan harus netral dan menghormati semua orang.
Mereka juga khawatir bahwa hal ini akan memicu konflik atau ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok, yang sudah lama bersaing dalam berbagai bidang.
Mereka berpendapat bahwa gedung ini seharusnya menyala dengan warna bendera Amerika Serikat, atau setidaknya warna yang tidak berhubungan dengan politik atau ideologi.
