jfid – Eprahim Mordechai, seorang jurnalis Israel yang terkenal karena sikapnya yang kritis terhadap kebijakan pemerintah Israel terhadap Palestina, ditangkap oleh pihak berwenang Israel pada 23 November 2023.
Penangkapan ini terjadi setelah Mordechai melaporkan tentang kematian tentara Israel di Gaza, yang ia klaim mencapai puluhan orang dan mayatnya ditumpuk di dalam rumah sakit di Tel Aviv.
Menurut tuduhan yang diajukan oleh tentara Israel, Mordechai telah menyebarkan informasi palsu dan menghasut opini publik melawan negaranya. Mordechai juga dituduh melakukan pengkhianatan dan spionase, karena ia diduga berhubungan dengan Hamas, gerakan perlawanan Palestina yang menguasai Gaza.
Mordechai membantah semua tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa ia hanya melakukan tugasnya sebagai jurnalis yang independen dan profesional.
Penangkapan Mordechai menimbulkan kemarahan dan kecaman dari berbagai pihak, termasuk organisasi hak asasi manusia, persatuan wartawan, dan aktivis pro-Palestina. Mereka menuntut pembebasan Mordechai dan menganggap penangkapan itu sebagai pelanggaran terhadap kebebasan pers dan hak asasi manusia.
Mereka juga menyoroti kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza, di mana lebih dari 10.000 orang tewas akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.
Tentara Israel, di sisi lain, membantah tuduhan Mordechai dan mengklaim bahwa ia adalah korban tembakan salah sasaran oleh sekutu Hamas. Juru bicara tentara Israel Daniel Hagari mengatakan bahwa saat serangan terjadi, tentara Israel tidak melakukan operasi udara di dekat rumah sakit, dan roket yang menghantam gedung itu tidak sesuai dengan milik mereka.
Dia menambahkan bahwa tentara Israel juga akan menyediakan percakapan dalam bahasa Arab yang mengindikasikan serangan itu bukan dilakukan oleh pihaknya.
Sementara itu, Hamas, gerakan perlawanan Palestina yang menguasai Gaza, membantah keterlibatan mereka dalam serangan rumah sakit dan menuduh Israel berbohong untuk menutupi kejahatan mereka. Hamas juga mengatakan bahwa mereka akan terus melawan Israel sampai mereka mengakhiri blokade dan pendudukan terhadap Gaza.
Belum ada pernyataan resmi dari pemerintah Israel mengenai penangkapan Mordechai. Beberapa sumber mengatakan bahwa Mordechai ditahan di sebuah penjara rahasia dan diancam dengan hukuman mati.
Mordechai dikenal sebagai jurnalis yang kritis terhadap kebijakan Israel terhadap Palestina dan sering melaporkan dari Gaza. Ia juga merupakan salah satu dari 29 jurnalis yang terbunuh, terluka, atau hilang sejak perang Israel-Hamas pecah pada Oktober 2023, menurut laporan Komite untuk Perlindungan Jurnalis (CPJ).