Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Opini

Sawang

by Heru Harjo Hutomo
4 bulan ago
in Opini
Reading Time: 5min read
0
Gambar ilustrasi: "Pecah Ndasmu," 40x50 cm, media campur di atas kertas, Heru Harjo Hutomo, 2014

Gambar ilustrasi: "Pecah Ndasmu," 40x50 cm, media campur di atas kertas, Heru Harjo Hutomo, 2014

Share on FacebookShare on Twitter

jfID – Biasanya selalu terdapat apa yang kita kenal sebagai “sawang” di pojok-pojok sudut ruangan bagian atas rumah kosong atau rumah yang jarang kita bersihkan. Terkadang, ia juga berjuntai di bawah kolong meja dan sesela rak buku. Seperti sarang laba-laba, sawang akan lengket di badan ketika kita menyentuhnya. Tapi tak seperti sarang laba-laba yang keputihan, sawang lebih lethek atau coklat kumal warnanya. Tampaknya, ia serupa dengan jelaga atau sisa nyala ublik atau lampu senthir yang dihasilkan oleh minyak tanah ketika semalaman menerangi kegelapan.

Ada yang menarik saya kira dari sawang dimana kemudian istilah “sawangen,” yang bermakna “lihatlah,” diderivasikan. Pada dasarnya ia dianggap sebagai kotoran, sesuatu yang tak membuat sedap pandangan. Tapi dari namanya, kita seolah dituntut untuk memandangnya. Tak lazim sesuatu yang kotor, taruhlah “tai,” secara tersirat dituntut untuk dipandang.

Barangkali, memang demikianlah moral story sawang yang tiba-tiba suka menghiasi sesela ruang, yang mesti dipandang dan kemudian dibersihkan. Dahulu kala Sidharta dikurung dalam kemewahan dan kemegahan oleh orangtua dan kaumnya, untuk tak memandang bahwa dunia dan kehidupan ternyata hanyalah sebentuk samsara—sebagaimana yang ia petik ketika bersikeras untuk keluar dari istana. Drama spiritualitas Buddhisme kemudian lahir karena sikap kerasnya untuk memandang kenyataan: 4 kebenaran mulia dan 8 jalan pembebasan.

Dari kearifan sawang, karena itu, eskapisme pada akhirnya adalah suatu hal yang secara moral tak baik. Eskapisme tak semata perilaku religius yang menampik dan mengelak dari kenyataan yang dipandang bobrok dan menjijikkan, sebagaimana cerita manusia gua Plato yang terkenal itu (“Kadhung Kedhuwung”, Gua dan Beberapa Catatan Tentangnya, Heru Harjo Hutomo, https://alif.id). Ia pun dapat pula mengejawantah dalam kecenderungan apolitis kita yang memandang politik terlalu rendah karena karib dengan bualan, kelicikan, intrik, dan bahkan kebengisan.

Sebagaimana pilkada dimana akhir-akhir ini menjadi buah bibir ataupun buah jari rata-rata dari kita. Ada yang memilih menundanya karena wabah corona yang tak juga enyah dari kehidupan kita. Ada yang memilih tetap melanjutkannya sebagaimana rencana semula. Ada yang memilih apolitis, masa bodoh, laiknya anak-anak yang baru bermimpi basah dan asyik dengan dara buruannya. Ada pula yang memilih sikap “nyumanggaaken.” Belum lagi kabar-kabar yang tersiar tentang ketakbecusan dalam penyelenggaraan pemilu, adanya berbagai pelanggaran di lapangan, pemaksaan dan pengarahan pada kandidat tertentu di akar rumput, dan sinyalemen pendanaan yang dilakukan oleh para cukong.

BACAJUGA

No Content Available

Saya pribadi tak pernah memandang politik seluhur agama yang mesti bersih dari dosa. bagaimana pun politik adalah soal bagaimana orang menjadi beradab seperti halnya konotasi istilah “polis” dimana istilah politik kemudian diderivasikan. Dan memang pengertian politik dalam kerangka polis ini bukan pula tanpa persoalan. Secara kritis, polis mengandaikan adanya “desa” yang secara tersirat—mengingat polis identik dengan peradaban—“tak beradab” atau “belum beradab” yang karena itu mesti “diberadabkan.” Karena itu, tak salah pula ketika sebagian dari kita memandang politik sebagai sesuatu yang negatif. Tapi, beranjak dari sawang, barangkali politik memang jejaring kotor yang sebenarnya tak sedap untuk dipandang. Tapi, laiknya sawang pula, meskipun kotoran, politik mestilah dipandang untuk kemudian dibersihkan dalam rangka membuat indah ruangan.

(Heru Harjo Hutomo: penulis kolom, peneliti lepas, menggambar dan bermain musik)            

ShareTweetSendShare

Related Posts

90% Warteg akan Terpukul Tutup di Tahun 2021, UKM Lainnya Bagaimana?

1 hari ago

Kendala Madura tak Segera jadi Provinsi

3 hari ago
Gambar ilustrasi (produksi: Mardigu Wowiek)

Perang Yuk dengan Tiongkok dan Amerika

6 hari ago

Perdagangan Komoditas Kelautan – Perikanan Teluk Saleh

6 hari ago
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo saat sidak Gudang Pupuk di Indramayu

Syahrul Yasin Limpo Jabat Menteri Pertanian, Kelangkaan Pupuk tak Selesai

2 minggu ago
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China, Xi Jinping (Foto: AFP)

Pasti di Take Down Lagi Informasi tentang Tiongkok ini (Baca Cepat)

2 minggu ago
Load More
Next Post
Ilustrasi gambar masa depan literasi (keluhkesah.com)

Masa Depan Literasi; Masa Depan Bangsa

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Opini

90% Warteg akan Terpukul Tutup di Tahun 2021, UKM Lainnya Bagaimana?

22/01/2021
Foto : ketua Dekranasda Provinsi NTB, Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah
Berita

Dekranasda NTB Dukung Kerajinan Tenun Ikat

22/01/2021
Foto : Wakil Gubernur NTB Dr.Hj.Sitti Rohmi Djalillah saat meresmikan Lapak Desa Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur
Berita

Umi Rohmi Dorong Produk Pringgasela Mendunia

22/01/2021
Foto : Pelaku pencabulan saat diamankan oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polresta Mataram
Berita

Mantan Anggota DPRD NTB Empat Periode Cabuli Anak Kandung

21/01/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.