Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
No Result
View All Result
Kirimkan
Jurnal Faktual
  • News
    • Peristiwa
    • Hukum dan Kriminal
    • Politik
    • Birokrasi
    • Pendidikan
    • Kesehatan
    • Wisata
    • Profil
  • OpiniHot
Kirimkan
  • Login
  • Register
New & Opini
Home Opini

Jusuf Kalla Nasehati Paslon [Calon Pemimpin] Pilkada Sumbawa [Negara]

by Rusdianto Samawa
4 bulan ago
in Opini, Politik
Reading Time: 4min read
0
Share on FacebookShare on Twitter

“Catatan JK: Pilih Pemimpin yang Tidak Otoriter dan Tidak Nepotisme. Jangan pilih pemimpin yang sering lapor – lapor rakyatnya.”

Mudah – mudahan tulisan ini juga tidak dianggap black campaign atau mengajak tidak memilih sala satu paslon. Mohon maaf sebelumnya. Jangan lapor lapor lah.


jfid – Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) berbicara mengenai pemimpin yang disukai rakyat dan akan dipilih. JK meminta untuk memilih pemimpin yang tidak otoriter serta tidak melakukan nepotisme.

Hal tersebut disampaikan JK saat memberikan sambutan dalam pembukaan Silaturahmi Nasional (Silatnas) Institut Lembang Sembilan di Hotel Arya Duta, Gambir, Jakarta Pusat, Sabtu (23/2/2019).

JK awalnya menjelaskan tahapan-tahapan sehingga seseorang dapat dipilih dalam pemilu. “Pada dasarnya pemilu itu ada 3 tahapnya, dikenal, disukai, dan dipilih. Kalau kita tidak kenal, kita tidak mungkin disukai. Kalau tidak disukai, tidak mungkin dipilih. Karena itu kita harus menjelaskan sehingga orang mengetahui, dan orang juga menyukai dan kemudian memilih. Itu langkah-langkah daripada cara kita menjelaskan pada masyarakat apa yang kita harus arahkan,” ujar JK.

BACAJUGA

No Content Available

JK juga menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah mengusulkan diri untuk menjadi wakil presiden. Ia selalu diminta baik pada waktu mendampingi mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Terkait Pemilu dan pemilukada ini, JK mengimbau untuk memilih pemimpin terbaik yang paling disukai. Namun, menurutnya, penting juga untuk belajar dari sejarah negara lain seperti Venezuela yang tengah bangkrut karena pemimpin yang otoriter.

“Hari ini kalau lihat di TV bagaimana Venezuela, negara yang paling tinggi cadangan minyak di dunia tapi dia jatuh termasuk negara termiskin di dunia. Artinya lebih banyak utang daripada harta, padahal negara kaya pada dasarnya. Ya karena otoriter dan nepotisme,” ucap JK.

“Maka semua negara-negara yang otoriter, kita lihat semua negara Timur Tengah otoriter dan selalu bergabung dengan nepotisme. Suriah otoriter, Irak otoriter, Libia otoriter, kemudian banyak negara lain seperti itu, semuanya rusak,” imbuhnya.

Oleh karena itulah JK meminta Indonesia dijaga agar jangan sampai mengalami hal seperti Venezuela. JK meminta untuk memilih pemimpin yang tidak otoriter dan tidak melalukan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).

“Maka itu lah kita harus menjaga bangsa ini untuk tidak mengalami seperti itu. Lepas daripada saya ada di situ dan tidak ada di situ, bukan persoalan. Karena itu saya harapkan kita menjaga kepentingan bangsa kita. Sehingga pemimpin yang kita pilih itu kemudian tidak menjadi otoriter dan KKN,” tutur JK.

Pelajaran Yusuf Kallah itu kembali viral pada saat ini di Pilkada Sumbawa. Pasalnya, permasalahan kritik bisa dijadikan alat untuk melaporkan rakyat.

Mestinya, kalau koalisi rakyat tentu berdiri diatas kehendak rakyat yang menjunjung tinggi kebebasan berserikat dan berpendapat.

Nasehat Jusuf Kalla kepada Paslon dalam pilkada Sumbawa atau pemimpin suatu negara yakni: “Pilih Pemimpin yang Tidak Otoriter dan Tidak Nepotisme. Jangan pilih pemimpin yang sering lapor – lapor rakyatnya.”[]

ShareTweetSendShare

Related Posts

Artidjo Alkostar, (antara foto)

Artidjo Alkostar Kyai Hakiki, bukan Asesori

17 jam ago
Rusdianto Samawa, Tinjau Lokasi pembibitan benih bening Lobster

KKP Belum Memberi Perlindungan untuk Nelayan Lobster

5 hari ago
Foto: kompas.com/Nansianus Taris

Bagaimana Jokowi Bisa Ditahan?

6 hari ago
Deklarasi Pemuda dan Mahasiswa untuk kabupaten kepulauan Sumenep pada tahun 2016

Menunggu Sumenep dalam Pertanyaan?

1 minggu ago

Fraksi PDI- P Komitmen Kawal Raperda Pengembangan Pesantren di Jatim

2 minggu ago
Ilustrasi: Derrida dalam sampul buku Muhommad Al Hayad

Orang yang Masuk Surga Pertama adalah Perokok

2 minggu ago
Load More
Next Post

Sumenep Prioritaskan Penangulangan TBC Tuntas 2024

Discussion about this post

POPULER

  • Baca
  • Opini
  • Berita
Berita

Penghormatan Terakhir Pemkab Sumenep pada Soengkono Sidik dan Novi Sujatmiko

04/03/2021
Afan Afandi, kepala desa Lenteng Barat kecamatan Lenteng
Profil

Keberhasilan Afan Afandi, Pimpin Desa Lenteng Barat dengan Heroik

04/03/2021
Foto kiri, Soengkono Sidik, ketua DPC Demokrat Sumenep dan Novi Sujatmiko, Dirut BPRS Bhakti Sumekar
Berita

Dua Orang Penting di Kabupaten Sumenep, Meninggal di Hari yang Sama

03/03/2021
Soengkono Sidik ketua DPC Sumenep bersama AHY ketua umum DPP Partai Demokrat
Berita

Demokrat Sumenep Berduka, Ketua DPC, Soengkono Sidik Tutup Usia

03/03/2021
Jurnal Faktual

© 2020

Informasi

  • Pedoman
  • Redaksi
  • Periklanan
  • Privacy Policy
  • Tentang
  • Rilis Berita
  • Saran Translate

Terhubung

No Result
View All Result
  • Opini
  • News
    • Birokrasi
    • Hukum dan Kriminal
    • Kesehatan
    • Pendidikan
    • Peristiwa
    • Politik
    • Wisata
    • Profil
    • Polling
  • Kirim Tulisan
  • Login
  • Sign Up

© 2020

Welcome Back!

Sign In with Facebook
Sign In with Google
OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Sign Up with Facebook
Sign Up with Google
OR

Fill the forms below to register

*By registering into our website, you agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.
All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.