Namun, di balik kesuksesan Zenius, ada juga berbagai tantangan dan masalah yang menghambat perkembangan mereka. Salah satu tantangan terbesar adalah persaingan yang semakin ketat di industri edutech, yang didominasi oleh startup-startup baru yang lebih agresif dan inovatif.
Beberapa startup edutech baru, seperti Ruangguru, Quipper, dan Pahamify, menawarkan layanan yang lebih menarik dan variatif, seperti live streaming, personalisasi, gamifikasi, dan mentorship. Mereka juga lebih aktif dalam melakukan marketing dan branding, serta menggaet pengguna dengan berbagai promo dan diskon.
Zenius, yang lebih mengandalkan konten dan kualitas, mulai kalah pamor dan pengguna. Zenius juga kesulitan untuk beradaptasi dengan perubahan kebutuhan dan preferensi pengguna, yang semakin menginginkan pengalaman belajar yang lebih interaktif dan fleksibel.
Selain itu, Zenius juga menghadapi masalah internal, seperti manajemen, keuangan, dan sumber daya manusia. Zenius mengalami pergantian pimpinan beberapa kali, yang berdampak pada arah dan strategi bisnis mereka. Zenius juga mengalami kesulitan dalam mengelola keuangan, terutama di tengah pandemi Covid-19, yang menurunkan pendapatan dan meningkatkan biaya operasional.
Zenius juga melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) beberapa kali, yang menimbulkan kekecewaan dan ketidakpuasan di kalangan karyawan. Zenius PHK sekitar 25 persen karyawan pada Mei 2022, dan sekitar 600 karyawan pada Agustus 2022. Zenius mengatakan PHK ini dilakukan untuk mengoptimalkan dan mengefisienkan bisnis mereka.
Akhirnya, pada Januari 2024, Zenius mengumumkan berhenti beroperasi untuk sementara waktu, akibat tantangan operasional yang tidak bisa diatasi. Zenius menyampaikan permintaan maaf dan terima kasih kepada para pengguna, karyawan, dan mitra, yang telah mendukung dan mempercayai mereka selama ini.
Masa Depan Zenius: Dari Harapan hingga Kebangkitan