jfid – Jakarta – Seruan untuk memboikot produk-produk yang memberikan dukungan kepada Israel masih terus dilakukan di berbagai belahan dunia. Aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk protes atas tindakan penjajahan Israel terhadap warga Palestina.
Salah satu produk yang diserukan untuk diboikot adalah McD onald’s (McD). Pemicunya karena restoran cepat saji asal Amerika ini memberikan 4.000 paket makanan gratis kepada tentara Israel yang sedang berperang di jalur Gaza.
Pembagian 4.000 paket makanan gratis kepada tentara Israel yang diposting McD Israel itu memicu kemarahan publik. Mengingat, rakyat Palestina tengah kekurangan air bersih dan kelaparan selama agresi militer.
Terkait hal tersebut, Ustaz Felix Siauw angkat bicara. Dalam postingan instagramnya @felixsiauw, pada Kamis (3/11/2023), Ustaz Felix Siauw menekankan aksi boikot sejumlah produk atau jasa asal Amerika Serikat bukan merupakan solusi.
“Boikot bukan solusi. Solusi adalah kita harus membangun diri kita sendiri, membangun ekonomi kita sendiri, membangun industri kita sendiri, membangun teknologi kita sendiri, membangun militer kita sendiri, membangun diplomasi kita sendiri, dan membangun solidaritas kita sendiri,” tulis Ustaz Felix Siauw.
Ustaz Felix Siauw juga mengatakan bahwa boikot hanya akan memberikan dampak sesaat dan tidak signifikan terhadap kinerja saham perusahaan-perusahaan yang mendukung Israel. Menurut analis dari Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada, saham McD, Coca-Cola, dan Walt Disney justru mengalami penguatan di pasar saham global.
“Kalau perusahaan tersebut tidak sampai tutup satu per satu, artinya kinerja masih bisa dipertahankan. Jadi boikot ini dampaknya hanya sesaat,” kata Reza Priyambada.
Ustaz Felix Siauw menambahkan bahwa yang lebih penting adalah bagaimana umat Islam bisa bersatu dan berjuang bersama untuk membela Palestina. Ia mengajak umat Islam untuk terus berdoa, bersedekah, dan berdakwah untuk Palestina.
“Kita harus terus berdoa, bersedekah, dan berdakwah untuk Palestina. Kita harus terus menyuarakan kebenaran dan keadilan untuk Palestina. Kita harus terus mendukung perjuangan rakyat Palestina yang gigih dan berani melawan penjajah Israel,” ujar Ustaz Felix Siauw.
Sementara itu, seruan boikot juga ditujukan kepada produk-produk lain yang berafiliasi dengan Israel, seperti Starbucks, Pepsi, dan KFC. Namun, sebagian besar perusahaan tetap diam tentang masalah ini.
Islamic Information Foundation, yang berbasis di Inggris, menyebut ada 140 merek populer di dunia yang termasuk dalam kampanye boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang mendukung agresi Israel atas warga Palestina di Gaza.