Ad image

Setelah Chloe Tong Love Isreal, Kini Grab Jadi Pro-Palestine?

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
4 Min Read
Setelah Chloe Tong Love Isreal, Kini Grab Jadi Pro Palestine?
Setelah Chloe Tong Love Isreal, Kini Grab Jadi Pro Palestine?
- Advertisement -

jfid – Grab, aplikasi transportasi online terbesar di Asia Tenggara, mendapat sorotan tajam dari netizen Indonesia setelah istri pendirinya, Chloe Tong, diduga memberikan dukungan untuk Israel.

Kini, Grab secara resmi dalam pernyataanya mengatakan pro kemanusiaan, dan faktanya, tragedi kemanusiaan terbesar saat ini bukan di Israel, tapi di Gaza jauh lebih besar, dimana korban saat ini sudah mendekati 10.000 korban warga sipil.

Apakah secara tidak langsung mengarah pada pro palestina, sebagai pihak terjajah?

Unggahan Instagram pribadinya yang memuji negara Zionis itu sebagai destinasi wisata favorit keluarganya menimbulkan kemarahan dan kekecewaan banyak pengguna Grab, yang mengancam akan menghapus aplikasi tersebut dan beralih ke pesaingnya, Gojek.

Grab, yang bermarkas di Singapura, merupakan salah satu startup unicorn yang sukses mengembangkan layanan sehari-hari seperti pengiriman, transportasi, finansial, dan lain-lain.

Dengan lebih dari 200 juta pengguna di delapan negara, termasuk Indonesia, Grab mengklaim dirinya sebagai superapp terdepan Asia Tenggara.

Namun, kini reputasi Grab terancam oleh kontroversi yang melibatkan istri pendirinya, Anthony Tan, yang juga merupakan CEO perusahaan tersebut.

Anthony Tan, yang berdarah Tionghoa-Malaysia, menikah dengan Chloe Tong pada tahun 2019. Keduanya dikaruniai dua anak kembar.

Chloe Tong sendiri adalah lulusan Harvard Business School dan pernah bekerja di McKinsey & Company.

Ia juga merupakan putri dari seorang pengusaha kaya raya di Malaysia, Vincent Tong, yang memiliki bisnis di bidang properti, konstruksi, dan perhotelan.

Pada awal November 2023, Chloe Tong mengunggah beberapa foto dan tulisan di akun Instagramnya, yang kini telah dikunci. Dalam unggahannya, ia mengaku sangat mencintai Israel dan merasa patah hati dengan apa yang terjadi di negara tersebut.

Ia juga mengatakan bahwa Israel adalah lokasi berlibur paling favorit bagi keluarganya. Ia menyertakan foto suaminya bersama anaknya, serta sebuah video yang menunjukkan pemandangan kota Yerusalem.

Unggahan Chloe Tong ini langsung viral dan menuai berbagai kritik dari netizen Indonesia dan Malaysia, yang mayoritas beragama Islam dan bersimpati dengan Palestina.

Mereka menuduh Chloe Tong sebagai pendukung Israel, yang saat ini sedang melakukan agresi militer terhadap warga sipil Palestina di Jalur Gaza. Mereka juga mengancam akan memboikot Grab dan menghapus aplikasi tersebut dari ponsel mereka.

Menanggapi kericuhan ini, Grab secara resmi memberikan pernyataan melalui akun media sosialnya. Grab mengaku berpihak pada kemanusiaan dan berharap akan kedamaian di tengah masa perang.

Grab juga menegaskan bahwa mereka tidak mendukung kekerasan dalam bentuk apapun dan menghormati perlindungan hak asasi manusia.

Grab juga mengklaim bahwa mereka merupakan bagian dari United Nations Global Compact (UNGC), sebuah inisiatif yang mendorong perusahaan untuk mengadopsi prinsip-prinsip universal tentang hak asasi manusia, ketenagakerjaan, lingkungan, dan anti-korupsi.

Namun, pernyataan Grab ini tampaknya belum mampu meredam kemarahan netizen, yang masih menuntut klarifikasi lebih lanjut dari Chloe Tong dan Anthony Tan.

Beberapa netizen juga menyoroti keterlibatan Grab dalam proyek-proyek yang didanai oleh Israel, seperti Grab Ventures Velocity, sebuah program akselerator untuk startup di Asia Tenggara, yang bekerja sama dengan OurCrowd, sebuah platform investasi yang berbasis di Israel.

Netizen juga mempertanyakan apakah Grab memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan-perusahaan Israel lainnya, seperti Waze, Moovit, dan Gett.

Di tengah krisis kepercayaan ini, Grab dihadapkan pada dilema yang sulit.

Di satu sisi, Grab harus menjaga citra dan reputasinya sebagai superapp yang peduli dengan kemanusiaan dan komunitas yang dilayaninya.

Di sisi lain, Grab juga harus menjaga hubungan pribadi dan profesional dengan istri pendirinya, yang mungkin memiliki pandangan politik yang berbeda.

- Advertisement -
Share This Article