Sumenep, Jurnalfaktual.id, – Jalan raya Ganding menuju Lenteng Ambruk. Hingga ditandai dengan pohon pisang (sebagai tanda bahaya). Hingga saat ini, masih belum ada perhatian secara serius, baik dari Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Provinsi. Selasa (5/11/2019).
Fauzi, tokoh warga desa Gadu Barat (36) Kecamatan Ganding, menyayangkan dengan kerusakan jembatan yang tak kunjung di perbaiki oleh pemerintah. “Rusaknya jembatan sudah 3 tahunan kemarin,” jelas Fauzi salah satu tokoh warga.
Fauzi menerangkan, jika rusaknya jalan menyebabkan, sering terjadi kecelakaan bagi para pengendara. Tidak hanya itu,
ban mobil dan ban sepeda yang masuk ke lubang jalan yang ambruk, menyebabkan ban bocor.
Para warga desa Gadu Barat ini mengambil cara dan Antisipasi. Dengan inisiatif menanam pohon ditengah lubang, agar pengendara yang melintas tidak kecelakaan lagi. Pengendara dan warga memberikan tanda, Trupicul Lalin dan tongkat yang di berikan plastik di jembatan yang rusak
Para warga desa terdekat dengan jembatan yang rusak, juga menyampaikan kronologis jalan yang ditumbuhi pohon pisang pada jurnalfaktual.id. Walit (41) yang berdomisili di dusun Talambung Laok desa Gadu Barat.
“Warga setempat digegerkan pada pagi hari, karena jembatan yang rusak, di tanami pohon pisang oleh warga yang membentang di tengah-tengah jembatan. Selasa (5/11/2019).
Warga dan pengendara geger karena Pihak pemerintah desa dan pemerintah Kabupaten Sumenep kurang memperhatikan infasruktur tranportasi,” terangnya.
Jurnalfaktual.id saat convirmasi pada Dinas Binamarga Kabupaten Sumenep. Halim, dari Dinas Binamarga Kabupaten Sumenep sebagai pengawas Korwil kecamatan Ganding menuturkan pada jurnalfaktual.id.
“Jalan yang rusak di sepanjang jalan raya Larangan dan jembatan yang ambruk di jembatan Talambung Laok, jembatan penghubung menuju ke Sumenep, sudah di ajukan ke dinas Provinsi. Kabupaten tidak ada dana untuk memperbaiki,” jelas Halim, Korwil kecamatan Ganding dari Dinas Binamarga Kabupaten Sumenep.
Laporan: Muhammad Taufik