Ad image

Trump Selamat dari Penembakan, Ini Respon Internasional

ZAJ By ZAJ - Content Creator, SEO Expert, Data Analyst, Writer
3 Min Read
Donald Trump Ditembak Saat Kampanye di Butler, Pennsylvania (Ilustrasi)
Donald Trump Ditembak Saat Kampanye di Butler, Pennsylvania (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Pada tanggal 13 Juli 2024, mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump selamat dari upaya pembunuhan saat mengadakan kampanye di Butler, Pennsylvania.

Penembakan tersebut terjadi saat Trump sedang berpidato di depan para pendukungnya.

Pelaku, yang diidentifikasi sebagai Thomas Matthew Crooks, seorang pemuda berusia 20 tahun dari Bethel Park, berhasil menembakkan beberapa peluru ke arah panggung sebelum akhirnya ditembak mati oleh agen Secret Service.

Kronologi Insiden

Insiden ini menimbulkan kepanikan di kalangan peserta kampanye. Banyak yang berlarian mencari perlindungan setelah mendengar suara tembakan.

Trump sendiri mengalami luka ringan di telinga kanannya, yang menurutnya disebabkan oleh peluru yang menggores kulitnya.

Dia segera dibawa ke rumah sakit di daerah Pittsburgh, namun kemudian dibebaskan pada hari yang sama.

Tanggapan Internasional dan Keamanan Kampanye

Presiden Joe Biden, yang juga merupakan rival Trump dalam pemilihan presiden mendatang, mengutuk keras upaya pembunuhan tersebut dan menyerukan agar kekerasan seperti ini tidak dibiarkan terjadi di Amerika.

Selain Biden, para mantan presiden Barack Obama, George W. Bush, dan Bill Clinton, serta Wakil Presiden Kamala Harris juga menyampaikan kecaman mereka terhadap serangan tersebut.

Beberapa politisi dan tokoh masyarakat lainnya, seperti Elon Musk, memberikan dukungan kepada Trump melalui media sosial. Musk bahkan menyatakan dukungannya secara terbuka untuk Trump dalam pemilihan presiden mendatang.

Implikasi Terhadap Kampanye

Insiden ini memicu diskusi luas mengenai keamanan di acara-acara kampanye. Banyak yang mengkritik kelemahan dalam sistem keamanan yang memungkinkan pelaku bisa mendekati tempat kampanye dengan senjata api.

FBI dan Secret Service sedang melakukan investigasi mendalam untuk memahami bagaimana pelaku bisa lolos dari pemeriksaan keamanan dan menembakkan senjata dari posisi yang cukup jauh.

Trump sendiri, dalam sebuah postingan di media sosial, mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan karena berhasil selamat dari serangan tersebut dan menyatakan akan terus maju dalam kampanye presiden.

Dia juga menekankan pentingnya persatuan dan keteguhan dalam menghadapi kekerasan politik.

Respon Media Sosial dan Konspirasi

Setelah insiden tersebut, berbagai teori konspirasi bermunculan di platform media sosial, terutama di X (sebelumnya Twitter) yang dimiliki oleh Elon Musk.

Beberapa teori tersebut mengklaim bahwa insiden tersebut adalah tindakan yang direncanakan atau sengaja dibiarkan terjadi.

Meta dan platform lain seperti YouTube juga mencoba membatasi penyebaran informasi yang tidak diverifikasi terkait penembakan ini.

Secara keseluruhan, upaya pembunuhan ini tidak hanya mengundang simpati terhadap Trump tetapi juga menambah panas suasana politik menjelang pemilihan presiden.

Keamanan di acara-acara kampanye kini menjadi perhatian utama, dan insiden ini menjadi pengingat akan ancaman nyata yang dihadapi oleh para tokoh politik di Amerika Serikat.

- Advertisement -
Share This Article