Ad image

Tiga Guru SMAN 2 Jombang Korban “Cleansing” Ternyata Adalah Guru Berprestasi

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read
Tiga Guru SMAN 2 Jombang Korban "Cleansing" Ternyata Adalah Guru Berprestasi (Ilustrasi)
Tiga Guru SMAN 2 Jombang Korban "Cleansing" Ternyata Adalah Guru Berprestasi (Ilustrasi)
- Advertisement -

jfid – Pemberhentian mendadak tiga guru honorer di SMAN 2 Jombang mengundang keprihatinan publik, terutama karena ketiga guru tersebut dikenal sebagai guru berprestasi.

Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat kontribusi mereka dalam berbagai prestasi yang diraih sekolah.

Menurut TIMES Indonesia, SMAN 2 Jombang menduduki peringkat keempat dalam jumlah siswa yang lolos Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) tahun 202. Sekolah ini juga dikenal dengan program-program inovatif seperti alumni mengajar dan edukasi investasi saham untuk siswa dan guru.

Kepala SMAN 2 Jombang, Budiono, menjelaskan bahwa sekolah tersebut selalu menanamkan budaya prestasi kepada siswa-siswinya.

“Untuk semester genap tahun pelajaran sebelumnya, puluhan prestasi berhasil direngkuh para siswa SMAN 2 Jombang, mulai dari tingkat kabupaten, provinsi sampai nasional,” ujar Budiono.

Namun, pemberhentian tiga guru honorer yang mendadak ini menimbulkan tanda tanya besar.

Sejauh ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak sekolah mengenai alasan di balik keputusan tersebut.

Berdasarkan informasi umum, beberapa faktor yang sering menjadi alasan pemberhentian guru honorer di Indonesia antara lain adalah kebijakan pemerintah untuk menghapus tenaga honorer, penilaian kinerja yang tidak memenuhi standar, masalah anggaran, dan alasan administratif.

Peraturan pemerintah untuk menata ulang tenaga kerja di sektor pendidikan menyebutkan bahwa penghapusan tenaga honorer akan efektif pada akhir 2024.

Kebijakan ini bertujuan untuk menggantinya dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Reaksi dari masyarakat dan komunitas pendidikan pun beragam. Banyak yang menyayangkan keputusan tersebut dan mengharapkan adanya solusi yang adil bagi para guru honorer yang telah memberikan kontribusi besar dalam dunia pendidikan.

Para siswa dan orang tua berharap agar masalah ini dapat segera diselesaikan dengan bijaksana, mengingat dampak yang mungkin terjadi terhadap kualitas pendidikan di SMAN 2 Jombang.

Sementara itu, pihak sekolah diharapkan segera memberikan klarifikasi mengenai alasan pemberhentian ini untuk menghindari spekulasi yang tidak perlu dan memastikan transparansi dalam pengelolaan tenaga pendidik.

Masyarakat berharap agar kebijakan-kebijakan yang diambil selalu berpihak pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru.

- Advertisement -
Share This Article