Tekan Pengangguran, Disnaker Bangkalan Sediakan 700 Posisi Loker

Syahril Abdillah
3 Min Read
Para pencaker terilhat berkerumunan di Gedung Rato Ebuh (Foto/Lah)

Bangkalan, jurnalfaktual.Id- Dinas Perindustrian dan Ketenagakerjaan (Disprinaker) Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur menggelar job fair bursa kerja 2019. Selasa, 08 Oktober 2019.

Kegiatan tersebut bertempat di Gedung Rato Ebuh, Kota Bangkalan. Sebanyak 30 perusahan mengikuti penjaringan tenaga kerja yang di prioritaskan terhadap lulusan SMA danPerguruan Tinggi (S1).

Kepala Disprinaker Bangkalan, Tamar DJaja mengungkapkan, Saat ini lowongan kerja yang tersedia sebanyak 700 posisi. Lowongan itu tersebar di sejumlah perusahaan di Jawa Timur.

“Sekarang yang dibuka lapangan kerja 700 posisi dari 30 perusahaan. Itu untuk lulusan SMA dan S1. Perbandingannya lima puluh lima puluh,” kata dia, kepada sejumlah awak media.

Tamar sapaan lekatanya menyampaikan, pencari kerja (Pencaker) belakangan ini terus meningkat. Kata dia, jumlah pencaker lebih melejit dibandingkan lowongan pekerjaan (loker) yang tersedia.

“Tingkat pengangguran banyak, mencapai 26 persen meningkatnya. Sementara minim perusahaan yang membuka lowongan, artinya terbatas,” terangnya.

Pada Job fair bursa kerja 2019, pihaknya kata Tamar hanya mampu mengundang 30 perusahaan. Padahal, lanjut dia, banyak perusahaan besar di Jawa Timur.

“Sebetulnya banyak, karena kemampuan kami baru bisa mengundang 30 perusahaan di jawa timur, termasuk surabaya,” ujarnya.

Sementara Bupati Bangkalan R. Abdul Latif Amin Imron berharap, kegitan bursa kerja bisa mengurangi angka pengangguran.

“Mudah mudahan mengurangi para pengangguran, mudah mudahan bursa kerja ini membuka peluang pekerjaan bagi yang sudah lulus SMA dan perguruan tinggu,” harapnya.

Ra Latif sapaan akrabnya juga tidak menampik banyaknya pengangguran di kabupaten yang Ia pimpin. Untuk itu, bursa kerja diharapkan mampu menjaring tenaga kerja secara maksimal.

“Kita tadi lihat ada lowongan ke luar negeri Dubai, emang butuh keahlian khusus. Ini ada proses pelatihan dulu. Untuk yang gak bisa ngelas harus bisa ngelas. Ada pelatihan khusus untuk berangkat. Yang gak kalah penting bahasa, jangan sampai datang ke jepang pakai bahasa tarsan,” ungkapnya.

Selain kegiatan bursa kerja, upaya mengurangi pengangguran kata Ra Latif, pihaknya akan terus meningkatakan Usaha Micro Kecil Menengah (UMKM).

“Tapi yang tak kalah pentingnya perusahan menengah yang perlu diperhatikan. UMKM ini yang masih bertahan, ini kita lihat indomart juga hadir membuka lapangan pekerjaan butuh pemasaran dan kasir. Mudah mudahan bisa menampung,” tandasnya.

Penulis: Syahril

Keterangan: Artikel ini diperbaiki

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article