Tanpa Dampingan Keluarga, MH Berjuang Melawan Virus HIV/AIDS di RSUD Bangkalan

Syahril Abdillah
3 Min Read
Foto: Pasien NH, Penderita HIV AIDS saat di RSUD Bangkalan (Foto/Istimewa)

Bangkalan,Jurnalfaktual.Id- Sungguh malang Nasib MH (60) pengidap penyakit HIV/AIDS. Ia harus menjalani pengobatan seorang diri di RSUD Syarifah Ambami Bangkalan, Madura tanpa dampingan dari keluarga.

Perempuan yang diketahui memiliki alamat di Kelurahan Pejagan, Kota Bangkalan itu belakangan sudah 22 hari menginap di ruang perawatan Irna B RSUD. Walaupun sebelumnya Ia sudah berusaha ke beberapa dokter dan tempat berobat untuk kesembuhannya.

Virus mematikan yang di derita MH berlangsung sejak tahun 2016. Mirisnya, dampak dari penyakit yang mengendap ditubuhnya membuat keluarganya tak perduli. Sebelum dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan, perempuan lansia itu sempat menjalani perawatan medis RS Dr Soetomo Surabaya.

Sejak tak diurus keluarganya, Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bangkalan kemudian memulangkan dia ke liponsos (Lingkungan Pondok Sosial) di Keputih Surabaya Lalu diantarkan ke rumahnya, ternyata keluarga tak mau dan diserahkan ke Dinas sosial Bangkalan.

Pada Jum’at (22/11/2019) dini hari, Perempuan malang itu kembali menjalani perawatan di RSUD Syamrabu Bangkalan karena menderita diare.

Kepala Ruangan Irna B RSUD Syamrabu Bangkalan Siti Hamidah mengatakan, meski pasien sudah tak diurus oleh keluarga, pihaknya tetap memberikan pelayanan kesehatan yang terbaik untuk kesembuhan pasien.

“Pasien masuk ke rumah sakit diantar Dinsos Bangkalan,” katanya, Kamis (28/11/2019).

Siti Hamidah menjelaskan, kondisi pasien sudah semakin membaik dan dapat dibawa pulang sejak Senin (25/11/2019) kemarin. Akan tetapi, pasien tetap dirumah sakit lantaran tak memiliki tempat tinggal atau panti yang bisa merawatnya.

“Sebenarnya sudah bisa dipulangkan,” tambah dia.

Anisa Azahra Dokter Spesialis yang menangi Mastiyah menuturkan bahwa kondisi medis pasien sudah membaik dan bisa rawat jalan melalui poli klinis.

“Alhamdulilah pasien sudah membaik, pasien ini lo makan duduk, tersenyum lebar,” ujarnya.

Anisa mengatakan, virus HIV/AIDS yang diderita pasien memang tidak sembuh total. Namun, pengobatan anti virus kepada pasien tetap diberikan.

“Kalau penyakit dasarnya B20 itu tidak bisa sembuh, sayangnya pasien tak kunjung dijemput oleh Dinas Sosial Bangkalan,” tambah Anisa.

Sementara itu Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Bangkalan Ahmad Riyadi mengatakan pihaknya tidak bisa menelantarkan MH.

Bahkan kata dia, Dinsos pertama kali yang mengambil tindakan agar MH dirawat di RSUD Syamrabu Bangkalan lantaran menderita penyakit diare. Ahmad menyebut bahwa keluarga Mastiyah tidak mau merawatnya lagi, sehingga Dinsos Bangkalan mengambil tindakan.

Saat ini, kata Ahmad, pihaknya masih berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Jawa Timur untuk membawa Mastiyah ke panti.

“Saya cari panti untuk Bu Mh ini, karena di Jatim tidak ada untuk penyakit ini,” katanya.

Catatan Redaksi: Artikel Ini sebelumnya telah terbit di Kabarjawatimur dengan judul: Pengidap HIV/AIDS di RSUD Syamrabu, Ditelantarkan Keluarga, Tak Kunjung Dijemput Dinsos

Editor: Syah

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email [email protected]

Share This Article