Syafiudin Asmoro: Nama Mbah Hasyim dan Mbah Kholil Harus Muncul Dalam Kamus Sejarah Indonesia

Rasyiqi By Rasyiqi - Writer, Saintific Enthusiast
3 Min Read

Jfid- Anggota Komisi V DPR RI Syafiudin Asmoro dengan tegas mengatakan menolak keras kamus sejarah indonesia jilid 1 bentukan PDF terbitan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Penolakan dari H. Syafi’, sapaan lekatnya, bukan tanpa alasan. Hal itu dikarenakan nama sosok muassis Nahdlatul Ulama (NU) KH. Hasyim Asyari sebagai tokoh pahlawan pejuang kemerdekaan tidak tercantum.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu mengutarakan, fraksinya saat rapat sudah
sudah menyoroti secara keras terhadap tidak adanya nama Ki Hasyim Asy’ari dan Syaichona Kholil di Kamus Sejarah Jildi 1  Natuon Formation (1900-1950).

“Oleh karena itu, F-PKB  menolak adanya Kamus Sejarah terbitan Kemendikbud tersebut,” tegas dia. Kamis, 21 April 2021.

Ad image

Menurut H. Syafi’, subjektivitas tokoh yang dipasang dalam kamus sejarah Indonesia tidak dilakukan secara objektif. Bahkan, terkesan kemerdekaan Indonesia hanya sebuah pemberian. Bukan atas perjuangan bangsa Indonesia.

“Kalau objektif, karena sampulnya menggunakan gambar Ki Hasyim Asy’ari, seharusnya isi konten juga berisi tentang perjuangan Ki Hasyim Asy’ari. Tapi, yang tertulis malah tokoh tokoh Jepang dan Belanda bahkan melupakan pahlawan nasional kita”, terang dia.

Kemudian disisi lain, selain Ki Hasyim Asy’ari. Tokoh lainnya yang perlu disebutkan dalam kamus sejarah tersebut yakni Syaichona Kholil.

Syaikhona Kholil  bukan hanya sebagai inisiator Nahdhatul Ulama , Kyai dan Ulama, walaupun belum menjadi pahlawan nasional beliau telah menorehkan Sejarah panjang perjuangan, pendisikan dan Pondok pesantren bahkan sebagai epesintrum santri dan pesantren nusantara,” papar pria yang saat ini juga menjabat Ketua DPC PKB Bangkalan itu.

“Saya orang Madura, saat rapat Fraksi memang saya katakan kalau Syaichona Kholil belum menjadi pahlawan nasional hingga sekarang. Namun secara defacto para ulama Nusantara melihat Syaichona Kholil ini juga merupakan bagian dari pergerakan kemerdekaan bangsa”, jelas Syafiuddin.

“Jadi kami menginginkan, sebagai pahlawan nasional nama Ki Hasyim Asy’ari dan Syaichona Kholil diharapkan dapat dimunculkan didalam buku sejarah harus dimunculkan. Sebagai pejuang bangsa melalui Nahdlatul Ulama yang merupakan bagian dari organisasi kemasyarakatan berserikat,” tutup dia.

Penulis: Syahril

Share This Article