Strategi Marketing Israel di Tengah Gelombang Boikot Produk di Indonesia

ZAJ
By ZAJ
10 Min Read
Israel Ketar Ketir! Gerakan Boikot Produk Israel Picu Kerugian Miliaran Dolar
Israel Ketar Ketir! Gerakan Boikot Produk Israel Picu Kerugian Miliaran Dolar

jfid – Israel adalah negara yang kontroversial di mata dunia, terutama di kalangan negara-negara mayoritas Muslim seperti Indonesia. Israel dituduh melakukan kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina yang berjuang untuk kemerdekaan mereka.

Aksi-aksi Israel yang membabi buta menyerang warga sipil Palestina di Jalur Gaza dan Tepi Barat telah memicu kemarahan dan kecaman dari berbagai pihak.

Salah satu bentuk protes yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia adalah dengan melakukan boikot terhadap produk-produk Israel maupun perusahaan yang dianggap terafiliasi dengan Israel.

Gerakan boikot ini didorong oleh fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan umat Islam menggunakan produk-produk Israel atau yang mendukung agresi Israel.

Fatwa ini dikeluarkan pada 8 November 2023, sebagai respons terhadap serangan udara Israel yang menewaskan 12 orang keluarga jurnalis Al Jazeera di Gaza.

Namun, apakah gerakan boikot ini efektif dalam memberikan tekanan kepada Israel? Apa dampaknya bagi perekonomian Indonesia? Dan bagaimana strategi marketing Israel di Indonesia untuk menghadapi situasi ini?

Produk Israel di Indonesia

Menurut data Kementerian Perdagangan, nilai impor Indonesia dari Israel pada tahun 2022 mencapai 1,03 miliar dolar AS, naik 18,6 persen dari tahun sebelumnya.

Produk-produk yang diimpor dari Israel antara lain adalah mesin dan peralatan listrik, produk kimia organik, produk farmasi, plastik dan karet, serta peralatan optik dan medis.

Selain itu, ada juga beberapa produk Israel yang diproduksi di Indonesia melalui lisensi atau kerjasama dengan perusahaan lokal. Misalnya, Edushape, sebuah brand mainan yang menggunakan mineral dari Laut Mati, dan Rummikub, sebuah permainan papan yang populer di kalangan keluarga.

Produk-produk ini biasanya tidak mencantumkan asal negara Israel pada kemasannya, sehingga sulit untuk diketahui oleh konsumen.

Di sisi lain, ada juga produk-produk global yang diduga memberikan dukungan kepada Israel, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Beberapa produk ini antara lain adalah Starbucks, McDonalds, Coca-Cola, Nestle, Puma, Nike, Adidas, dan lain-lain. Produk-produk ini memiliki pasar yang besar di Indonesia dan banyak digemari oleh masyarakat.

Pandangan Masyarakat Indonesia

Pandangan masyarakat Indonesia terhadap produk-produk Israel atau yang terafiliasi dengan Israel bervariasi. Ada yang mengikuti fatwa MUI dan melakukan boikot secara total.

ada yang selektif dalam memilih produk yang akan dibeli, dan ada juga yang tidak peduli dengan isu politik dan tetap menggunakan produk-produk tersebut.

Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada November 2023, sebanyak 62,3 persen responden menyatakan bahwa mereka mendukung gerakan boikot produk Israel, sementara 28,4 persen menyatakan tidak mendukung, dan 9,3 persen tidak tahu atau tidak menjawab. Survei ini melibatkan 1.200 responden yang dipilih secara acak dari seluruh provinsi di Indonesia.

Dari responden yang mendukung gerakan boikot, sebanyak 54,7 persen menyatakan bahwa mereka sudah melakukan boikot, sementara 45,3 persen menyatakan bahwa mereka belum melakukan boikot.

Alasan utama mereka melakukan boikot adalah karena merasa prihatin dengan nasib rakyat Palestina (76,8 persen), merasa wajib sebagai umat Islam (15,6 persen), dan merasa tidak suka dengan Israel (7,6 persen).

Dari responden yang tidak mendukung gerakan boikot, sebanyak 51,4 persen menyatakan bahwa mereka tidak peduli dengan isu politik, sementara 48,6 persen menyatakan bahwa mereka memiliki alasan lain.

Alasan lain tersebut antara lain adalah karena merasa produk-produk tersebut berkualitas (23,4 persen), tidak ada pengganti yang sesuai (18,7 persen), tidak tahu produk mana yang harus diboikot (6,5 persen), dan merasa boikot tidak efektif (0,1 persen).

Strategi Marketing Israel di Indonesia

Menghadapi gerakan boikot yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia, Israel tidak tinggal diam. Israel memiliki beberapa strategi marketing untuk mempertahankan dan meningkatkan pasar produk-produknya di Indonesia. Beberapa strategi tersebut antara lain adalah:

  • Menyembunyikan identitas asal produk. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, beberapa produk Israel yang diproduksi di Indonesia tidak mencantumkan asal negara Israel pada kemasannya.

Hal ini bertujuan untuk menghindari penolakan atau diskriminasi dari konsumen yang anti-Israel. Produk-produk ini biasanya menggunakan merek lokal atau global yang tidak terkait dengan Israel.

  • Menyasar segmen pasar yang tidak peduli dengan isu politik. Israel juga menyadari bahwa tidak semua konsumen Indonesia terpengaruh oleh isu politik Palestina-Israel. Ada segmen pasar yang lebih mementingkan kualitas, harga, atau kebiasaan dalam memilih produk.

Israel mencoba untuk memenuhi kebutuhan dan selera segmen pasar ini dengan menawarkan produk-produk yang berkualitas, terjangkau, atau familiar.

  • Menjalin kerjasama dengan perusahaan lokal atau global. Israel juga berusaha untuk membangun hubungan bisnis yang baik dengan perusahaan-perusahaan lokal atau global yang beroperasi di Indonesia.

Israel menawarkan lisensi, teknologi, atau investasi kepada perusahaan-perusahaan ini untuk memproduksi atau mendistribusikan produk-produk Israel di Indonesia. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kredibilitas, jangkauan, dan penetrasi produk-produk Israel di pasar Indonesia.

  • Menyampaikan pesan positif tentang Israel. Israel juga tidak lupa untuk melakukan kampanye publikasi yang positif tentang negaranya.

Israel mencoba untuk menunjukkan sisi lain dari Israel yang tidak hanya terkait dengan konflik dengan Palestina. Israel menyoroti prestasi-prestasi, inovasi-inovasi, dan kontribusi-kontribusi Israel di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan kemanusiaan.

Israel juga berusaha untuk membangun dialog dan kerjasama dengan berbagai pihak di Indonesia, termasuk pemerintah, media, akademisi, dan masyarakat sipil.

Dampak Boikot Produk Israel

Gerakan boikot produk Israel di Indonesia memiliki dampak yang beragam bagi perekonomian Indonesia maupun Israel. Beberapa dampak tersebut antara lain adalah:

  • Mengurangi impor produk-produk Israel. Gerakan boikot produk Israel di Indonesia dapat berdampak pada penurunan impor produk-produk Israel oleh Indonesia.

Hal ini dapat mengurangi defisit neraca perdagangan Indonesia dengan Israel, yang pada tahun 2022 mencapai 1,01 miliar dolar AS. Selain itu, hal ini juga dapat mengurangi pendapatan Israel dari ekspor produk-produknya ke Indonesia.

  • Mendorong pengembangan produk-produk lokal. Gerakan boikot produk Israel di Indonesia juga dapat berdampak pada peningkatan permintaan produk-produk lokal yang dapat menggantikan produk-produk Israel.

Hal ini dapat mendorong pengembangan produk-produk lokal yang lebih berkualitas, kompetitif, dan inovatif.

Hal ini juga dapat meningkatkan kesejahteraan produsen dan pekerja lokal yang terlibat dalam produksi produk-produk tersebut.

  • Mempengaruhi hubungan dagang dan diplomasi. Gerakan boikot produk Israel di Indonesia juga dapat berdampak pada hubungan dagang dan diplomasi antara Indonesia dan Israel.

Hubungan dagang dapat mengalami penurunan atau stagnasi akibat menurunnya volume dan nilai perdagangan antara kedua negara.

Hubungan diplomasi dapat mengalami ketegangan atau konfrontasi akibat adanya perbedaan pandangan dan sikap terhadap isu Palestina-Israel.

Kesimpulan

Gerakan boikot produk Israel di Indonesia adalah salah satu bentuk protes yang dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia terhadap kebijakan dan tindakan Israel yang dianggap melanggar hak asasi manusia.

menegaskan solidaritas dan dukungan mereka kepada rakyat Palestina. Gerakan ini didukung oleh sebagian besar responden dalam survei LSI, namun tidak semua responden melakukan boikot secara konsisten.

Produk-produk Israel yang diimpor atau diproduksi di Indonesia memiliki berbagai jenis dan kualitas, yang membuat sebagian konsumen Indonesia tetap memilih produk-produk tersebut.

Israel memiliki beberapa strategi marketing untuk mempertahankan dan meningkatkan pasar produk-produknya di Indonesia, seperti menyembunyikan identitas asal produk.

menyasar segmen pasar yang tidak peduli dengan isu politik, menjalin kerjasama dengan perusahaan lokal atau global, dan menyampaikan pesan positif tentang Israel.

Gerakan boikot produk Israel di Indonesia memiliki dampak yang beragam bagi perekonomian Indonesia maupun Israel, seperti mengurangi impor produk-produk Israel, mendorong pengembangan produk-produk lokal, dan mempengaruhi hubungan dagang dan diplomasi antara kedua negara.

Gerakan boikot produk Israel di Indonesia adalah sebuah fenomena sosial yang menarik untuk diteliti lebih lanjut, karena mencerminkan dinamika hubungan antara Indonesia dan Israel, serta sikap dan perilaku masyarakat Indonesia terhadap produk-produk Israel.

*Ikuti jfid di Google News, Klik Disini.
*Segala sanggahan, kritik, saran dan koreksi atau punya opini sendiri?, kirim ke email faktual2015@gmail.com

Share This Article